KKP Raih Rekor MURI Kembangkan Ikan Hias Pelangi
A
A
A
DEPOK - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) karena berhasil membudidayakan ikan pelangi.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar acara Rekreasi Edukasi Informasi Komunikasi Konservasi dan Atraksi di Balai Litbang Budidaya Ikan Hias, Jalan Perikanan, Depok, Jawa Barat. Hal itu merupakan ajang promosi, pengenalan, penyadaran publik, serta transfer IPTEK budidaya ikan hias yang ramah lingkungan mengangkat komoditas ikan hias nusantara.
Dalam kegiatan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan berhasil mencetak rekor MURI. Hal itu lantaran KKP berhasil membudidayakan ikan pelangi asal Papua yaitu Kurumoi yang memiliki warna sangat indah.
Ikan tersebut hanya satu-satunya ada di Indonesia yakni di perairan Papua. Jenis ikan pelngi tersebut sangat populer dan telah diperjualbelikan hingga ke mancanegara yakni di Eropa dan Jepang.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Achmad Poernomo mengatakan dari 1.100 spesies ikan hias air tawar yang ada di dunia, 400 spesies diantaranya berasal dari Indonesia. Ikan hias yang hampir punah, kata Achmad, dapat dibudidayakan dan diproduksi massal.
"Contohnya budidaya ikan pelangi ini. Dimana ikan hias asli Indonesia ini berhasil dikembangkan dengan konsep budidaya yang ramah lingkungan," jelasnya di lokasi, Kamis (6/11/2014).
Kini ikan tersebut telah diproduksi secara massal hingga 126.000 ekor per tahun. Tak ayal, lnjutnya, secara ekonomi kegiatan usaha tersebut menguntungkan.
"Jika dikalkulasikan dengan harga pasar lojal ikan sebesar Rp 1000 per ekor, maka pembudidaya ikan pelangi akan mendaparkan penghasilan Rp92 juta per tahun. Belum lagi harga indukan bisa mencapai 7-14 dolar," jelas Achmad.
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan, pihaknya selalu bersinergi dengan KKP dalam pengembangan bibit ikan hias dan pelatihan para petani ikan. Ia pun berkomitmen menjadikan Depok Sentra Ikan Hias Nasional.
"Pelaku ikan hias coba adopsi perkembangan teknologi. Ikan hias punya potensi pasar. Ada 1.500 rumah tangga perikanan di Depok dan 400 di antaranya bergerak di perekonomian ikan hias. Bisnis ikan hias makin pesat," ungkap Nur Mahmudi.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar acara Rekreasi Edukasi Informasi Komunikasi Konservasi dan Atraksi di Balai Litbang Budidaya Ikan Hias, Jalan Perikanan, Depok, Jawa Barat. Hal itu merupakan ajang promosi, pengenalan, penyadaran publik, serta transfer IPTEK budidaya ikan hias yang ramah lingkungan mengangkat komoditas ikan hias nusantara.
Dalam kegiatan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan berhasil mencetak rekor MURI. Hal itu lantaran KKP berhasil membudidayakan ikan pelangi asal Papua yaitu Kurumoi yang memiliki warna sangat indah.
Ikan tersebut hanya satu-satunya ada di Indonesia yakni di perairan Papua. Jenis ikan pelngi tersebut sangat populer dan telah diperjualbelikan hingga ke mancanegara yakni di Eropa dan Jepang.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Achmad Poernomo mengatakan dari 1.100 spesies ikan hias air tawar yang ada di dunia, 400 spesies diantaranya berasal dari Indonesia. Ikan hias yang hampir punah, kata Achmad, dapat dibudidayakan dan diproduksi massal.
"Contohnya budidaya ikan pelangi ini. Dimana ikan hias asli Indonesia ini berhasil dikembangkan dengan konsep budidaya yang ramah lingkungan," jelasnya di lokasi, Kamis (6/11/2014).
Kini ikan tersebut telah diproduksi secara massal hingga 126.000 ekor per tahun. Tak ayal, lnjutnya, secara ekonomi kegiatan usaha tersebut menguntungkan.
"Jika dikalkulasikan dengan harga pasar lojal ikan sebesar Rp 1000 per ekor, maka pembudidaya ikan pelangi akan mendaparkan penghasilan Rp92 juta per tahun. Belum lagi harga indukan bisa mencapai 7-14 dolar," jelas Achmad.
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan, pihaknya selalu bersinergi dengan KKP dalam pengembangan bibit ikan hias dan pelatihan para petani ikan. Ia pun berkomitmen menjadikan Depok Sentra Ikan Hias Nasional.
"Pelaku ikan hias coba adopsi perkembangan teknologi. Ikan hias punya potensi pasar. Ada 1.500 rumah tangga perikanan di Depok dan 400 di antaranya bergerak di perekonomian ikan hias. Bisnis ikan hias makin pesat," ungkap Nur Mahmudi.
(gpr)