IHSG Berpotensi Menuju Resistance 5.073
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ketiga pekan ini diprediksi melanjutkan penguatan dan berpotensi menuju resistance 5.073.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah mengungkapkan jika IHSG masih berpotensi menguat. "IHSG akan bergerak pada kisaran support 4.962 dan resistance 5.073," kata dia, Rabu (12/11/2014).
IHSG sendiri masih diperdagangkan di atas MA 200 harian. Pada perdagangan kemarin, IHSG bergerak menguat dan ditutup pada level 5.032, naik 1,35%.
Sementara sentimen dari Amerika Serikat mendukung reli IHSG. Pasar saham AS ditutup melanjutkan kenaikannya dan mencetak rekor tertinggi. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,01% dan indeks S&P500 sebesar 0,07%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh kebijakan moneter Jepang. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 1,49% dan indeks KOSPI Composite di
Korea Selatan 0,06%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas terus terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun 0,47% ke level USD77,57 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,09% ke posisi USD1.161,90 per troi ons.
Dari dalam negeri, Kementerian Keuangan mengungkapkan jika realisasi belanja hingga September 2014 telah mencapai Rp1.234,67 triliun (65,8%) dari target APBN-Perubahan 2014 sebesar Rp1.876,9 triliun.
Penyerapan belanja negara tahun ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 63,3% atau sebesar Rp1.092,74 triliun.
Di sisi lain, defisit anggaran juga mengalami kenaikan, yakni 63,5% dari target APBNP 2014 atau sebesar Rp153,36 triliun. Sementara tahun lalu, defisit anggaran tercatat Rp110,58 triliun atau 49,3% dari APBNP 2013.
Di samping itu, realisasi pembiayaan telah mencapai Rp238,50 triliun atau 98,8% dari target APBNP 2014, lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp179,02 triliun (79,9%) dari target APBNP 2013.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah mengungkapkan jika IHSG masih berpotensi menguat. "IHSG akan bergerak pada kisaran support 4.962 dan resistance 5.073," kata dia, Rabu (12/11/2014).
IHSG sendiri masih diperdagangkan di atas MA 200 harian. Pada perdagangan kemarin, IHSG bergerak menguat dan ditutup pada level 5.032, naik 1,35%.
Sementara sentimen dari Amerika Serikat mendukung reli IHSG. Pasar saham AS ditutup melanjutkan kenaikannya dan mencetak rekor tertinggi. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,01% dan indeks S&P500 sebesar 0,07%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh kebijakan moneter Jepang. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 1,49% dan indeks KOSPI Composite di
Korea Selatan 0,06%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas terus terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun 0,47% ke level USD77,57 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,09% ke posisi USD1.161,90 per troi ons.
Dari dalam negeri, Kementerian Keuangan mengungkapkan jika realisasi belanja hingga September 2014 telah mencapai Rp1.234,67 triliun (65,8%) dari target APBN-Perubahan 2014 sebesar Rp1.876,9 triliun.
Penyerapan belanja negara tahun ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 63,3% atau sebesar Rp1.092,74 triliun.
Di sisi lain, defisit anggaran juga mengalami kenaikan, yakni 63,5% dari target APBNP 2014 atau sebesar Rp153,36 triliun. Sementara tahun lalu, defisit anggaran tercatat Rp110,58 triliun atau 49,3% dari APBNP 2013.
Di samping itu, realisasi pembiayaan telah mencapai Rp238,50 triliun atau 98,8% dari target APBNP 2014, lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp179,02 triliun (79,9%) dari target APBNP 2013.
(rna)