Terima Keluhan Pengusaha, Jonan Langsung Telepon Rini
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan hari ini mendengarkan masukan maupun keluhan dari kalangan pengusaha di gedung Kadin.
Salah satunya disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin bidang Ketenagakerjaan Benny Sutrisno yang mengeluhkan keharusan transaksi di pelabuhan dengan menggunakan mata uang dolar.
"Saya menyarankan supaya transaksi di pelabuhan pakai rupiah Pak. Karena selama ini Pelindo maunya pakai dolar, enggak terima dia kalau rupiah," ujar Benny saat diskusi dengan Jonan di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Jumat (14/11/2014).
Dia mengatakan, saat ingin membayar cukai, pihaknya menggunakan rupiah, namun ketika proses bongkar muat di pelabuhan, pihaknya diharuskan menggunakan mata uang asing dan harus menukar terlebih dahulu.
"Jadi kita harus tukar dolar dulu. Padahal, dalam Undang-Undang transaksi di pelabuhan harus menggunakan rupiah. Kalau pakai dolar justru dipidanakan," tegas Benny.
Tak hanya itu, Wakil Ketua Umum Kadin bidang Logistik, Carmelita Hartoto juga mengeluhkan hal yang sama. Dia mengaku bingung atas pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) disetor ke negara atau ke asing.
"Karena kami membayarnya double, bayar ke asing juga bayar ke Pelindo. Jadi itu disetorkan kemana," keluhnya.
Setelah mendengar semua fakta yang terjadi di lapangan, Jonan pun berinisiatif untuk menghubungi langsung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
"Benar begitu ya, baik kalau begitu, sebentar saya langsung telepon Menteri BUMN dulu," ujar Jonan sambil keluar ruangan untuk menelepon adik dari Ongky Soemarno itu.
Tak berapa lama, Jonan pun kembali ke ruangan dan mengatakan bahwa telepon belum diangkat oleh Rini dan memastikan Rini akan menelepon balik Jonan.
Benar saja, tak lama kemudian, Jonan pun langsung menerima telepon dari Rini Soemarno. "Tuh kan benar telepon balik," canda Jonan.
"Oke. Bu Menteri akan perintah (untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut)," pungkas Jonan disertai tepuk tangan hadirin dalam kesempatan tersebut.
Salah satunya disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin bidang Ketenagakerjaan Benny Sutrisno yang mengeluhkan keharusan transaksi di pelabuhan dengan menggunakan mata uang dolar.
"Saya menyarankan supaya transaksi di pelabuhan pakai rupiah Pak. Karena selama ini Pelindo maunya pakai dolar, enggak terima dia kalau rupiah," ujar Benny saat diskusi dengan Jonan di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Jumat (14/11/2014).
Dia mengatakan, saat ingin membayar cukai, pihaknya menggunakan rupiah, namun ketika proses bongkar muat di pelabuhan, pihaknya diharuskan menggunakan mata uang asing dan harus menukar terlebih dahulu.
"Jadi kita harus tukar dolar dulu. Padahal, dalam Undang-Undang transaksi di pelabuhan harus menggunakan rupiah. Kalau pakai dolar justru dipidanakan," tegas Benny.
Tak hanya itu, Wakil Ketua Umum Kadin bidang Logistik, Carmelita Hartoto juga mengeluhkan hal yang sama. Dia mengaku bingung atas pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) disetor ke negara atau ke asing.
"Karena kami membayarnya double, bayar ke asing juga bayar ke Pelindo. Jadi itu disetorkan kemana," keluhnya.
Setelah mendengar semua fakta yang terjadi di lapangan, Jonan pun berinisiatif untuk menghubungi langsung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
"Benar begitu ya, baik kalau begitu, sebentar saya langsung telepon Menteri BUMN dulu," ujar Jonan sambil keluar ruangan untuk menelepon adik dari Ongky Soemarno itu.
Tak berapa lama, Jonan pun kembali ke ruangan dan mengatakan bahwa telepon belum diangkat oleh Rini dan memastikan Rini akan menelepon balik Jonan.
Benar saja, tak lama kemudian, Jonan pun langsung menerima telepon dari Rini Soemarno. "Tuh kan benar telepon balik," canda Jonan.
"Oke. Bu Menteri akan perintah (untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut)," pungkas Jonan disertai tepuk tangan hadirin dalam kesempatan tersebut.
(izz)