REI Berharap Penurunan SBDK Dorong Investasi Properti

Minggu, 16 November 2014 - 11:00 WIB
REI Berharap Penurunan SBDK Dorong Investasi Properti
REI Berharap Penurunan SBDK Dorong Investasi Properti
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy berharap tren penurunan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) di perbankan mendorong masyarakat berinvestasi di sektor properti.

Selain itu investasi bisa meningkatkan daya saing pengembang nasional menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

"Dengan berinvestasi di properti dalam negeri maka mendukung perekonomian nasional. Properti merupakan lokomotif perekonomian negara. Industri ini menyerap tenaga kerja dan 170 sektor industri yang turut bergerak berkat properti," ujarnya di Jakarta Convention Center (JCC), kemarin.

Menurutnya, berinvestasi properti dengan memanfaatkan penawaran kredit properti dari para pengembang peserta Real Estate Expo 2014 mendapatkan keuntungan, kemudahan dan kepastian berinvestasi.

"Pengunjung atau konsumen tidak perlu lama menabung hingga terkumpul uang sebanyak harga jual penuh rumah. Cukup bayar uang muka dapat memiliki properti idaman," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, pihak bank akan membiayai pembeli rumah yang sudah bersertifikat sehingga legalitas rumah lebih aman dan terjamin bagi pembeli.

Pihaknya mengingatkan masyarakat harus memperhitungkan tren kenaikan harga properti dari tahun ke tahun. Di mana persentase kenaikan bisa lebih cepat dari beban bunga kredit KPR, maka di akhir masa kredit, total pembayaran kredit properti akan lebih kecil dari harga rumah.

Hal menarik dari aneka ragam properti dipamerkan, ternyata produk lebih banyak dikuasai hunian vertikal.

Eddy mengungkapkan, dengan kenaikan harga material dan tanah, hunian vertikal seperti rumah susun dan apartemen menjadi pilihan utama masyarakat saat ini. Apalagi, hunian vertikal saat ini memiliki beberapa pilihan menarik.

"Lebih banyak peminat yang hunian vertikal kecil, karena harga tanah terus naik material, hunian kecil jadi pilihan. Harga hunian di bawah Rp200 juta masih bisa didapatkan dari hunian vertikal seperti apartemen atau rumah susun hak milik (rusunami)," ungkapnya.

(Baca: Jelang Kenaikan BBM, Momentum Terbaik Membeli Hunian)
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8378 seconds (0.1#10.140)