IHSG Menyimpan Potensi Pelemahan

Selasa, 18 November 2014 - 08:19 WIB
IHSG Menyimpan Potensi Pelemahan
IHSG Menyimpan Potensi Pelemahan
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan akan sulit bertahan di zona positifnya karena masih menympan potensi pelemahan.

Apalagi sentimen dari global kurang mampu memberikan hawa positif pada IHSG, ditambah diumumkannya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, semalam.

Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG membentuk pola inverted hammer bertahan di area middle bollinger band (MBB). MACD bergerak datar dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, Stochastic, dan William’s %R masih terbatas kenaikannya.

"Laju IHSG diperkirakan kurang lebih tidak akan jauh berbeda dengan kemarin, di mana masih menyimpan potensi pelemahan," kata dia, Selasa (18/11/2014).

Karena itu, menurut dia, posisi IHSG yang menguat kemarin, untuk hari ini masih rawan terkoreksi jika tidak adanya sentimen-sentimen positif yang dapat menahan potensi pelemahan tersebut.

"Untuk itulah, waspadai potensi pelemahan (jika ada)," ujarnya.

Dia memprediksi, IHSG akan bergerak pada rentang support 5.035-5.042 dan resisten 5.062-5.075. Sementara laju IHSG kemarin sempat melampaui target resisten 5.055-5.072 meski berakhir di bawah target tersebut dan sempat berada di kisaran target support 5.028-5.038.

Laju IHSG yang kurang mampu bertahan di kisaran resistennya seiring berkurangnya volume beli dan lebih banyak aksi profit taking.

Laju IHSG yang mengawali pekan ini dengan kenaikan bertahap sepanjang intraday perdagangan sempat kembali ke zona merah sebelum akhirnya ditutup positif.

Meski dari sisi politik terdapat sentimen positif dengan resmi berdamainya kedua kubu parlemen, rupiah yang terpresiasi, dan asing yang kembali nett buy, namun terhalangi dengan aksi jual pelaku pasar merespon negatif pelemahan pergerakan bursa saham Asia.

Adapun transaksi asing kembali tercatat nett buy dari nett sell Rp227,48 miliar menjadi nett buy Rp441,31 miliar.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8352 seconds (0.1#10.140)