IHSG Rentan Balik Arah Melemah
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan akan rentan pembalikan arah melemah lantaran meninggalkan utang gap pada perdagangan kemarin.
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG membentuk pola shooting star di bawah area upper bollinger band (UBB). MACD mulai bergerak naik dengan histogram positif yang meningkat. RSI, Stochastic, dan William’s %R masih bergerak naik.
IHSG kemarin sempat bertahan di target resisten 5.110-5.115, namun gagal mendekati kisaran target support 5.060-5.085.
"Meski IHSG kemarin menguat, namun laju IHSG meninggalkan utang gap 5.102-5.111, yang diperkirakan akan rentan terjadi pembalikan arah melemah jika tidak ditopang adanya sentimen positif," kata dia, Kamis (20/11/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan berada pada rentang support 5.090-5.105 dan resisten 5.132-5.145. Sementara hari sebelumnya, laju IHSG yang diperkirakan akan melemah terbantukan rebound dengan adanya sentimen dari kenaikan harga BBM bersubsidi.
Tetapi, menurut dia, kenaikan tersebut juga menyimpan potensi untuk berbalik arah melemah jika pelaku pasar menilai maupun merespon negatif keputusan BI yang di luar dugaan untuk meningkatkan BI rate. Akan tetapi, dalam pergerakan intraday perdagangan, IHSG justru mengalami kenaikan.
Pergerakan harga saham-saham yang berkaitan dengan BI rate, seperti keuangan, properti, dan lainnya yang sebelumnya diperkirakan akan mengalami pelemahan, justru hampir sebagian besar menguat.
"Positifnya sebagian besar laju bursa saham Asia yang ditopang penguatan rupiah serta asing yang kembali melanjutkan aksi belinya turut mendapat sentiment positif," ujarnya.
Adapun transaksi asing kembali tercatat nett buy dari Rp243,64 miliar menjadi nett buy Rp431,30 miliar.
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG membentuk pola shooting star di bawah area upper bollinger band (UBB). MACD mulai bergerak naik dengan histogram positif yang meningkat. RSI, Stochastic, dan William’s %R masih bergerak naik.
IHSG kemarin sempat bertahan di target resisten 5.110-5.115, namun gagal mendekati kisaran target support 5.060-5.085.
"Meski IHSG kemarin menguat, namun laju IHSG meninggalkan utang gap 5.102-5.111, yang diperkirakan akan rentan terjadi pembalikan arah melemah jika tidak ditopang adanya sentimen positif," kata dia, Kamis (20/11/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan berada pada rentang support 5.090-5.105 dan resisten 5.132-5.145. Sementara hari sebelumnya, laju IHSG yang diperkirakan akan melemah terbantukan rebound dengan adanya sentimen dari kenaikan harga BBM bersubsidi.
Tetapi, menurut dia, kenaikan tersebut juga menyimpan potensi untuk berbalik arah melemah jika pelaku pasar menilai maupun merespon negatif keputusan BI yang di luar dugaan untuk meningkatkan BI rate. Akan tetapi, dalam pergerakan intraday perdagangan, IHSG justru mengalami kenaikan.
Pergerakan harga saham-saham yang berkaitan dengan BI rate, seperti keuangan, properti, dan lainnya yang sebelumnya diperkirakan akan mengalami pelemahan, justru hampir sebagian besar menguat.
"Positifnya sebagian besar laju bursa saham Asia yang ditopang penguatan rupiah serta asing yang kembali melanjutkan aksi belinya turut mendapat sentiment positif," ujarnya.
Adapun transaksi asing kembali tercatat nett buy dari Rp243,64 miliar menjadi nett buy Rp431,30 miliar.
(rna)