Harga Cabai Naik, Pengusaha Keripik Balado Merugi
A
A
A
PADANG - Mahalnya harga cabai di Padang hingga menembus Rp90 ribu per kg, membuat para pengusaha keripik balado di daerah ini mengalami kerugian.
Bahkan, mereka telah merumahkan sebagian karyawannya serta menaikkan harga penjualan hingga 10%.
Keripik balado, makanan khas Kota Padang ini dikenal dengan cemilan pedas dan gurih. Namun, akhir-akhir ini, keripik balado ini terasa semakin 'pedas' karena melambungnya harga cabai di pasaran yang menembus Rp90 ribu hingga Rp100 ribu per kg.
Salah satunya terlihat di toko oleh-oleh keripik balado Kristin Hakim yang terletak di kawasan Nipah.
Osman, pengusaha keripik balado hari ini mengatakan, dalam satu hari tokonya bisa memproduksi keripik balado sebanyak 200-300 kg. Namun, sejak kenaikan harga cabai, produksi keripik balado pun dikurangi hingga 50%.
Bahkan pemilik usaha ini mengaku sering merugi akibat kualitas cabai yang didapatkan banyak yang jelek, sehingga banyak yang terbuang.
Akibatnya, pemilik usaha keripik ini terpaksa merumahkan sebagian karyawannya dan menaikkan harga penjualan keripik balado hingga Rp2.000 per kg.
Para pedagang usaha kecil inipun berharap agar pemerintah setempat segera melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga bahan pokok di pasaran, agar usaha mereka tak terancam bangkrut.
Bahkan, mereka telah merumahkan sebagian karyawannya serta menaikkan harga penjualan hingga 10%.
Keripik balado, makanan khas Kota Padang ini dikenal dengan cemilan pedas dan gurih. Namun, akhir-akhir ini, keripik balado ini terasa semakin 'pedas' karena melambungnya harga cabai di pasaran yang menembus Rp90 ribu hingga Rp100 ribu per kg.
Salah satunya terlihat di toko oleh-oleh keripik balado Kristin Hakim yang terletak di kawasan Nipah.
Osman, pengusaha keripik balado hari ini mengatakan, dalam satu hari tokonya bisa memproduksi keripik balado sebanyak 200-300 kg. Namun, sejak kenaikan harga cabai, produksi keripik balado pun dikurangi hingga 50%.
Bahkan pemilik usaha ini mengaku sering merugi akibat kualitas cabai yang didapatkan banyak yang jelek, sehingga banyak yang terbuang.
Akibatnya, pemilik usaha keripik ini terpaksa merumahkan sebagian karyawannya dan menaikkan harga penjualan keripik balado hingga Rp2.000 per kg.
Para pedagang usaha kecil inipun berharap agar pemerintah setempat segera melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga bahan pokok di pasaran, agar usaha mereka tak terancam bangkrut.
(izz)