USD Menguat, Investasi Pabrik Semen Baturaja Naik
A
A
A
JAKARTA - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menyatakan nilai investasi pembangunan pabrik Semen Baturaja II di Sumatera Selatan terdongkrak naik akibat melonjaknya nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadapa mata uang rupiah.
Direktur Utama SMBR Pamudji Raharjo mengatakan, membengkaknya nilai investasi pabrik baru tersebut karena sebagian besar komponen untuk pembangunan pabrik Semen Baturaja II berasal dari luar negeri.
"Untuk pabrik Semen Baturaja II kontraktornya sudah kita tunjuk, jadi tinggal dibangun saja. Tapi kalau menggunakan hitungan awal, itu masih sekitar Rp11.500/USD," kata Pamudji usai menghadiri paparan publik perseroan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Dalam hitungan awal, dia menjelaskan, investasi untuk membangun pabrik tersebut diperkirakan sebesar Rp2,9 triliun dengan mangacu kurs Rp11.500/USD. Namun jika rupiah berada di level Rp12.000/USD, maka kemungkinan biaya investasi pembangunan pabrik Semen Baturaja II itu meningkat hingga lebih dari Rp3 triliun.
"Mudah-mudahan pada tahun depan, rupiah kembali mengalami penguatan, tapi kalau USD tetap berada di angka Rp12.000 bisa jadi nilainya lebih dari Rp3 triliun tapi tidak sampai Rp3,5 triliun," ujar Pamudji.
Menurut dia, nantinya kapasitas produksi dari pabrik Semen Baturaja II tersebut mencapai 1,85 juta ton per tahun dan ditargetkan akan mulai beroperasi pada akhir 2016.
Adapun pembangunan awal direncanakan mulai awal 2015. Sedangkan pendanannya berasal dari hasil IPO, kas perseroan dan pinjaman perbankan.
Direktur Utama SMBR Pamudji Raharjo mengatakan, membengkaknya nilai investasi pabrik baru tersebut karena sebagian besar komponen untuk pembangunan pabrik Semen Baturaja II berasal dari luar negeri.
"Untuk pabrik Semen Baturaja II kontraktornya sudah kita tunjuk, jadi tinggal dibangun saja. Tapi kalau menggunakan hitungan awal, itu masih sekitar Rp11.500/USD," kata Pamudji usai menghadiri paparan publik perseroan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Dalam hitungan awal, dia menjelaskan, investasi untuk membangun pabrik tersebut diperkirakan sebesar Rp2,9 triliun dengan mangacu kurs Rp11.500/USD. Namun jika rupiah berada di level Rp12.000/USD, maka kemungkinan biaya investasi pembangunan pabrik Semen Baturaja II itu meningkat hingga lebih dari Rp3 triliun.
"Mudah-mudahan pada tahun depan, rupiah kembali mengalami penguatan, tapi kalau USD tetap berada di angka Rp12.000 bisa jadi nilainya lebih dari Rp3 triliun tapi tidak sampai Rp3,5 triliun," ujar Pamudji.
Menurut dia, nantinya kapasitas produksi dari pabrik Semen Baturaja II tersebut mencapai 1,85 juta ton per tahun dan ditargetkan akan mulai beroperasi pada akhir 2016.
Adapun pembangunan awal direncanakan mulai awal 2015. Sedangkan pendanannya berasal dari hasil IPO, kas perseroan dan pinjaman perbankan.
(rna)