REI Sumringah Rumah Tapak Tetap Dapat Subsidi

Sabtu, 29 November 2014 - 08:40 WIB
REI Sumringah Rumah...
REI Sumringah Rumah Tapak Tetap Dapat Subsidi
A A A
SEMARANG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PU-Pera) memberikan angin segar untuk Masyarakata Berpenghasilan Rendah (MBR).

Pemerintah merevisi rencana pencabutan subsidi bagi rumah tapak melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Rencana tersebut disambut gembira kalangan pengembang perumahan di Jawa Tengah. Pasalnya dengan direvisinya pencabutan subsidi rumah sederhana tapak, pembangunan rumah sederhana tetap bisa dilanjutkan.

Ketua DPD REI Jateng MR Priyono mengatakan, sebelumnya direncanakan per 1 April 2015, subsidi untuk rumah tapak akan dicabut, dan dialihkan khusus ke rumah susun.

Namun, menteri yang baru di era kepemipinan Jokowi, peraturan tersebut kemudian dibatalkan. Priyono mengatakan, di Jateng rumah susun belum begitu diminati masyarakat, di sisi lain lahan di Jateng juga masih cukup luas.

"Tentu kami sangat sepakat dengan dibatalkannya pencabutan subsidi untuk rumah sederhana," ujarnya, Jumat (28/11/2014).

Masih tingginya minat masyarakat terhadap rumah sederhana tapak, karena harganya yang relatif terjangkau oleh MBR, yakni sesuai dengan aturan yaitu Rp105 juta.

Untuk rumah susun paling tidak harganya bisa mencapai di atas Rp200 juta. Di sisi lain kebutuhan rumah susun, sampai saat ini baru sebatas di kota-kota besar, sedangkan di daerah masih membutuhkan rumah tapak.

"Kalau di Jateng ini kan masih banyak lahan yang bisa dibangun untuk perumahan sederhana. Paling hanya di Kota-kota besar seperti Semarang saja yang lahannya sudah semakin sempit," ungkapnya.

Ketua Bidang Promosi Humas & Publikasi DPD REI Jateng Dibya K Hidayat mengatakan, dengan pencabutan peraturan tersebut, juga akan menggairahkan pengembang untuk kembali membangun rumah FLPP.

Sehingga, dapat membantu mengurangi kekurangan jumlah rumah, khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Hingga November ini, REI Jateng baru mencapai pembangunan perumahan hingga 5.600 unit, masih jauh dari target sebanyak 10.000 unit. Beberapa hal di atas menjadi kendala dari belum tercapainya target.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0926 seconds (0.1#10.140)