Sukses Bangun Bisnis Keripik Gajah Galau

Sabtu, 29 November 2014 - 15:29 WIB
Sukses Bangun Bisnis...
Sukses Bangun Bisnis Keripik Gajah Galau
A A A
MASA depan seseorang memang tidak ada yang tahu. Cahyadi Setiawan, seorang pegawai swasta yang sudah 17 tahun bekerja mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.

Namun, dari kejadian tersebut dia mengabil hikmah dan berpikir keras untuk memulai menjadi seorang wirausahawan.

Kemudian dengan ide yang ada, dia pun mulai membangun bisnis keripik kentang pedas Gajah Galau yang sudah ditekuninya selama satu setengah tahun terakhir.

"Keripik pedas 'Gajah Galau' ini terlahir sejak Maret 2013 diawali sejak saya keluar kerja karena di PHK massal dari salah satu perusahaan swasta. Dari situ saya bingung memulai dari mana, jadi galaunya segede gajah, saya juga sudah berkeluarga punya anak tiga," ujarnya kepada Sindonews di Depok beberapa waktu lalu.

Untuk pemilihan nama 'Gajah Galau' sendiri karena dia ingin sesuatu masalah yang menimpanya memberikan sebuah solusi.

"Kenapa gajah galau, karena memang saya pengen sesuatu yang besar kegalauan saya itu punya solusi," katanya.

Dia menceritakan, pada awalnya, membangun bisnis keripik dengan ukuran kemasan 103 gram per bungkus dengan harga Rp30 ribu tersebut tidak dilakukan dengan mudah.

Diawali dengan proses tester kepada orang terdekat dan ternyata mengalami sedikit kegagalan karena belum memiliki mesin untuk pengering.

Karena itu masa bertahan lama keripik menjadi kurang. Ada banyak komplain dari kerabatnya. Ini disebabkan karena minyaknya belum dikeringkan menggunakan mesin.

Pria yang memiliki dua orang pegawai ini menerangkan bahwa ingin menjadikan produknya tersebut beda dari kompetitor lainnya.

"Keripik kentang saingannya banyak, saya tidak ingin sama dengan yang lain, saya ingin punya yang pedas sekali, ini sampai level 15, jadi tidak ada yang bisa menandingi pedasnya. Saya juga ingin ini terkenal sebagai produk dari Depok, walaupun kentang enggak diproduksi di Depok," jelas dia.

Cahyadi mengatakan, di kawasan Depok belum ada yang membuka usaha keripik kentang. Hal itu dilihatnya sebagai sebuah peluang.

"Setelah saya observasi pasar ternyata Depok pemain keripik kentang pedas belum ada. Belum ada yang berani melawan produk yang sama dari kota lain," katanya.

Untuk bahan baku, dia peroleh dari supplier, tetapi brand image dan karakter dibuatnya sendiri. Cara membuat keripik tersebut dengan bahan baku 5 kg kentang basah yang kemudian diolah menjadi hanya 1 kg kentang kering.

"Kenapa memilih kentang? Karena secara kualitas lebih bagus dari singkong. Kesannya kentang itu makanan berada. Ini juga bisa mendukung program One Day No Rice (ODNR) Kota Depok," ujarnya.

Untuk ekspansi, keripik 'Gajah Galau' sudah masuk ke beberapa pertokoan di Kota Depok seperti ITC Detos dan Margo City. Yang paling jauh ekspansi ke Thamrin City dan Menara Salemba.

"Ke depannya kita akan ekspansi ke Kota Bogor, masukin ke Botani Square, langsung saja ke sentra jantung kota Bogor. Ke Bandung juga akan ekspansi ke Ujung Berung. Perkembangan ini dibantu dari teman ke teman juga. Kalau dari online ada websitenya, tetapi lebih besar dari toko karena belum di-maintained," pungkas Cahyadi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1025 seconds (0.1#10.140)