Kimia Farma Resmikan Apotek Barunya di Maros
A
A
A
JAKARTA - Memperluas jangkauan dan mendekatkan layanannya ke masyarakat, manajemen PT Kimia Farma (persero) Tbk melakukan ekspansi di kabupaten Maros dengan membuka cabangnya yang ke-600 di seluruh Indonesia.
Pembukaan cabang yang ke-19 di Sulsel ini diresmikan Bupati Maros Hatta Rahman ditandai dengan pengguntingan pita disaksikan Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Rusdi Rusmin serta undangan lainnya.
Tak hanya meresmikan cabang barunya, pada kesempatan itu pula diresmikan penggunaan layanan contact center “Kimia Farma Care” di nomor layanan 1-500-255. Tarif yang disediakan merupakan tarif lokal, sehingga penelpon tak perlu khawatir.
Layanan ini membantu konsumen berkonsultasi terkait obat hingga masalah medis lainnya, sehingga dapat melakukan penanganan dini.
Menurut Direktur Utama PT Kimia Farma (persero) Tbk, Rusdi Rusman, Maros menjadi lokasi pengembangan bisnis, karena lokasinya sangat dekat dengan kota Makassar sebagai penopang ibukota Provinsi. Makanya, lokasi yang dipilihpun sangat dekat dari pusat kota Maros dan aktifitas kesehatan lainnya seperti rumah sakit.
Dijelaskan Rusdi, apotik yang dibuka ini bukan semata milik Kimia Farma, tapi dikerjasamakan dengan pemilik tanah makanya investasinya terbilang kecil sebab statusnya sewa lahan dengan nilai Rp50 juta.
“Di Apotik ini tidak hanya layanan pembelian obat yang dihadirkan, tapi juga layanan konsultasi dokter. Sehingga pengunjung dapat memanfaatkannya dengan baik, selain itu untuk ketersediaan obat sudah disiapkan sekitar 2000 jenis obat,” katanya disela-sela peresmian, Senin (8/12/2014).
Dia menjelaskan, tahun depan akan dibuka lagi sekitar 100 apotik baru dengan investasi mulai dari Rp50 juta hingga Rp200 juta, itu dilakukan mendukung program BPJS pada 2019 yang sudah mengcover semua layanan termasuk pengadaan obat.
Sementara itu, Bupati Maros Hatta Rahman mengapresiasi kepercayaan Kimia Farma mengembangkan usahanya di daerahnya, apalagi memang kehadiran apotik ini sangat dibutuhkan dalam membantu layanan medis.
“Pertumbuhan ekonomi Maros per Juni dikisaran 8,7%, sehingga kehadiran unit usaha ini diharapkan dapat terus mendongkrak ekonomi Maros hingga akhir tahun,” tuturnya.
Hatta memaparkan, Kimia Farma juga diharapkan dapat mendukung program Maros menuju kota sehat dan dapat meningkatkan lagi lebih besar transaksi pembelian obat yang ada selama ini.
“Saat ini, volume pembelian obat di rumah sakit dan puskesmas Maros terus meningkat diangka Rp10 miliar hingga Rp20 miliar, dengan adanya Kimia Farma diharapkan dapat mendongkrak hingga empat kali lipat dan itu sejalan dengaan program layanan kesehatan yang cepat dan tepat,” paparnya.
Pembukaan cabang yang ke-19 di Sulsel ini diresmikan Bupati Maros Hatta Rahman ditandai dengan pengguntingan pita disaksikan Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Rusdi Rusmin serta undangan lainnya.
Tak hanya meresmikan cabang barunya, pada kesempatan itu pula diresmikan penggunaan layanan contact center “Kimia Farma Care” di nomor layanan 1-500-255. Tarif yang disediakan merupakan tarif lokal, sehingga penelpon tak perlu khawatir.
Layanan ini membantu konsumen berkonsultasi terkait obat hingga masalah medis lainnya, sehingga dapat melakukan penanganan dini.
Menurut Direktur Utama PT Kimia Farma (persero) Tbk, Rusdi Rusman, Maros menjadi lokasi pengembangan bisnis, karena lokasinya sangat dekat dengan kota Makassar sebagai penopang ibukota Provinsi. Makanya, lokasi yang dipilihpun sangat dekat dari pusat kota Maros dan aktifitas kesehatan lainnya seperti rumah sakit.
Dijelaskan Rusdi, apotik yang dibuka ini bukan semata milik Kimia Farma, tapi dikerjasamakan dengan pemilik tanah makanya investasinya terbilang kecil sebab statusnya sewa lahan dengan nilai Rp50 juta.
“Di Apotik ini tidak hanya layanan pembelian obat yang dihadirkan, tapi juga layanan konsultasi dokter. Sehingga pengunjung dapat memanfaatkannya dengan baik, selain itu untuk ketersediaan obat sudah disiapkan sekitar 2000 jenis obat,” katanya disela-sela peresmian, Senin (8/12/2014).
Dia menjelaskan, tahun depan akan dibuka lagi sekitar 100 apotik baru dengan investasi mulai dari Rp50 juta hingga Rp200 juta, itu dilakukan mendukung program BPJS pada 2019 yang sudah mengcover semua layanan termasuk pengadaan obat.
Sementara itu, Bupati Maros Hatta Rahman mengapresiasi kepercayaan Kimia Farma mengembangkan usahanya di daerahnya, apalagi memang kehadiran apotik ini sangat dibutuhkan dalam membantu layanan medis.
“Pertumbuhan ekonomi Maros per Juni dikisaran 8,7%, sehingga kehadiran unit usaha ini diharapkan dapat terus mendongkrak ekonomi Maros hingga akhir tahun,” tuturnya.
Hatta memaparkan, Kimia Farma juga diharapkan dapat mendukung program Maros menuju kota sehat dan dapat meningkatkan lagi lebih besar transaksi pembelian obat yang ada selama ini.
“Saat ini, volume pembelian obat di rumah sakit dan puskesmas Maros terus meningkat diangka Rp10 miliar hingga Rp20 miliar, dengan adanya Kimia Farma diharapkan dapat mendongkrak hingga empat kali lipat dan itu sejalan dengaan program layanan kesehatan yang cepat dan tepat,” paparnya.
(gpr)