Rupiah Melemah Akibat Kurang Sentimen Positif
A
A
A
JAKARTA - Analis pasar uang Reny Eka Putri mengatakan, melemahnya rupiah pada hari ini yang mencapai angka Rp12.400/USD disebabkan minimnya sentimen positif dari dalam negeri.
"Kalau dilihat dari dalam negeri minim data ekonomi yang dirilis. Selain itu cadangan devisa menurun, indeks kepercayaan konsumen menurun. BI Rate sendiri tetap, bukan sentimen negatif," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (12/12/2014).
Menurutnya, tidak ada lagi data positif yang dirilis. "Kalau dari luar negeri posisi USD sekarang sebagai set heaven currency. Penjualan retail naik di Amerika Serikat (AS), pengangguran turun, daya beli masyarakat tumbuh," jelas dia.
Reny mengatakan, pelemahan rupiah ini merupakan yang tertinggi sejak November 2008. "Sekarang ini pelemahan tertinggi dibandingkan sejak November 2008 yang sebesar Rp12.600/USD," katanya.
Dia memprediksi rupiah akan menguat pada akhir 2014. Bahkan, penguatan diproyeksikan pada angka Rp12.250/USD, karena kondisi dalam negeri menguat.
"Jika pemerintahan yang baru memperlihatkan proyek riil yang jelas, investor akan optimis," pungkas Reny.
"Kalau dilihat dari dalam negeri minim data ekonomi yang dirilis. Selain itu cadangan devisa menurun, indeks kepercayaan konsumen menurun. BI Rate sendiri tetap, bukan sentimen negatif," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (12/12/2014).
Menurutnya, tidak ada lagi data positif yang dirilis. "Kalau dari luar negeri posisi USD sekarang sebagai set heaven currency. Penjualan retail naik di Amerika Serikat (AS), pengangguran turun, daya beli masyarakat tumbuh," jelas dia.
Reny mengatakan, pelemahan rupiah ini merupakan yang tertinggi sejak November 2008. "Sekarang ini pelemahan tertinggi dibandingkan sejak November 2008 yang sebesar Rp12.600/USD," katanya.
Dia memprediksi rupiah akan menguat pada akhir 2014. Bahkan, penguatan diproyeksikan pada angka Rp12.250/USD, karena kondisi dalam negeri menguat.
"Jika pemerintahan yang baru memperlihatkan proyek riil yang jelas, investor akan optimis," pungkas Reny.
(izz)