Utang Luar Negeri Indonesia Oktober Melambat

Rabu, 17 Desember 2014 - 18:30 WIB
Utang Luar Negeri Indonesia...
Utang Luar Negeri Indonesia Oktober Melambat
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Oktober 2014 tumbuh 10,7% (yoy), sedikit lebih lambat dibandingkan pertumbuhan September 2014 sebesar 11,2% (yoy).

Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs mengatakan, dengan pertumbuhan tersebut, posisi ULN pada akhir Oktober 2014 mencapai USD294,5 miliar, meningkat dari posisi akhir September 2014 sebesar USD292,3 miliar.

"Posisi ULN Oktober 2014 terdiri dari ULN sektor publik sebesar USD133,2 miliar (45,2% dari total ULN) dan ULN sektor swasta USD161,3 miliar (54,8% dari total ULN)," kata dia dalam rilisnya, Rabu (17/12/2014).

Perkembangan ULN pada Oktober 2014 dipengaruhi pertumbuhan ULN sektor publik yang melambat di saat pertumbuhan ULN sektor swasta terakselerasi.

ULN sektor publik tumbuh 5,9% (yoy), lebih lambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,9% (yoy).

ULN sektor publik didominasi surat utang (53,5% dari total ULN sektor publik) yang mencatat pertumbuhan 22,1% (yoy).

Sementara, ULN sektor swasta tumbuh 15,1% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 14,1% (yoy).

ULN sektor swasta terutama dalam bentuk perjanjian pinjaman (64,3% dari total ULN sektor swasta) yang tumbuh 9,7% (yoy).

Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN masih didominasi ULN berjangka panjang yang tumbuh melambat.

Pada Oktober 2014, ULN berjangka panjang tercatat sebesar USD245,6 miliar, atau mencapai 83,4% dari total ULN.

Dari jumlah tersebut, ULN berjangka panjang sektor publik mencapai USD129,0 miliar atau 96,9% dari total ULN sektor publik dan ULN berjangka panjang sektor swasta tercatat USD116,6 miliar atau 72,3% dari total ULN swasta.

ULN berjangka panjang pada Oktober 2014 tumbuh 10,5% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan September 2014 yang sebesar 11,3% (yoy).

"Sementara, ULN berjangka pendek tumbuh 11,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 10,8% (yoy)," tandas Peter.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1315 seconds (0.1#10.140)