Ini Kata Dubes Rusia Soal Krisis Ekonomi Negaranya
A
A
A
JAKARTA - Menguatnya ekonomi Amerika Serikat (AS) saat ini berpengaruh pada melemahnya ekonomi negara-negara global, termasuk Rusia. Duta Besar (Dubes) Rusia Mikhail Yurievich Galuzin mengatakan, krisis ekonomi Rusia merupakan hal wajar.
Namun demikian, Mikhail tetap percaya bahwa Rusia memiliki potensi ekonomi yang sangat kuat, sehingga bisa menghadapi krisis global yang saat ini sedang terjadi.
"Kami percaya diri bahwa goncangan ekonomi itu hanya sementara. Itupun karena Rusia punya potensi ekonomi yang kuat. Rusia punya sumber daya, industri, sains yang potensial dan sumber daya manusia (SDM) yang terdidik serta terlatih," ujar Mikhail di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Senin (22/12/2014).
Mikhail melanjutkan, saat ini banyak negara yang sangat bergantung dengan minyak dan gas (migas) Rusia. Itu juga yang memberikan potensi bahwa Rusia sangat potensial untuk negara-negara lain.
"Minyak dan gas sangat berperan dalam menstabilkan ekonomi Rusia, tapi kita juga memiliki peran besar dalam ekonomi dunia, seperti dalam bidang ruang angkasa. Seperti yang Anda tahu, cuma Rusia yang punya pilot pesawat luar angkasa. Hanya Rusia yang bisa bangun pembangkit tenaga nuklir," ungkapnya.
Mikhail menambahkan, saat ini Rusia sedang melakukan kerja sama dengan India untuk membangun sekitar 10-20 pembangkit nuklir di India.
"Itu artinya kita punya potensi dalam bidang energi dan bangkit dari goncangan ekonomi yang sekarang melanda. Sesuai dengan pidato Presiden Putin dalam konpers beberapa minggu lalu, dia meyakinkan bahwa perekonomian Rusia baik-baik saja. Ini menjadi kesempatan untuk mereformasikan ekonomi Rusia," tandasnya.
Namun demikian, Mikhail tetap percaya bahwa Rusia memiliki potensi ekonomi yang sangat kuat, sehingga bisa menghadapi krisis global yang saat ini sedang terjadi.
"Kami percaya diri bahwa goncangan ekonomi itu hanya sementara. Itupun karena Rusia punya potensi ekonomi yang kuat. Rusia punya sumber daya, industri, sains yang potensial dan sumber daya manusia (SDM) yang terdidik serta terlatih," ujar Mikhail di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Senin (22/12/2014).
Mikhail melanjutkan, saat ini banyak negara yang sangat bergantung dengan minyak dan gas (migas) Rusia. Itu juga yang memberikan potensi bahwa Rusia sangat potensial untuk negara-negara lain.
"Minyak dan gas sangat berperan dalam menstabilkan ekonomi Rusia, tapi kita juga memiliki peran besar dalam ekonomi dunia, seperti dalam bidang ruang angkasa. Seperti yang Anda tahu, cuma Rusia yang punya pilot pesawat luar angkasa. Hanya Rusia yang bisa bangun pembangkit tenaga nuklir," ungkapnya.
Mikhail menambahkan, saat ini Rusia sedang melakukan kerja sama dengan India untuk membangun sekitar 10-20 pembangkit nuklir di India.
"Itu artinya kita punya potensi dalam bidang energi dan bangkit dari goncangan ekonomi yang sekarang melanda. Sesuai dengan pidato Presiden Putin dalam konpers beberapa minggu lalu, dia meyakinkan bahwa perekonomian Rusia baik-baik saja. Ini menjadi kesempatan untuk mereformasikan ekonomi Rusia," tandasnya.
(rna)