Garuda Suntik Dana ke Citilink Rp250 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memberikan fasilitas pinjaman kepada anak usaha, PT Citilink Indonesia sebesar USD20 juta atau setara Rp250 miliar (Rp12.500/USD).
Direktur Keuangan, Risiko & Teknologi Informasi GIAA Ign Askhara Danadiputra mengatakan, perseroan dan Citilink telah menandatangani perjanjian pinjaman tersebut pada Selasa (23/12/2014).
"Pinjaman ini memiliki jangka waktu empat tahun. Pinjaman tersebut akan digunakan Citilink untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja dan investasi," kata Askhara dalam rilisnya, Kamis (25/12/2014).
Lebih lanjut dia menjelaskan, dasar pertimbangan GIAA memberikan pinjaman adalah melihat kebutuhan pendanaan di Citilink yang cukup besar. Hal ini guna pengembangan armadanya dan pemenuhan kebutuhan operasional Citilink, serta mempertimbangkan nilai strategisnya bagi induk usaha.
"Mengingat financial structure Citilink yang belum kokoh sebagai perusahaan yang baru beroperasi, maka tidak memungkinkannya untuk memperoleh pinjaman dari pihak perbankan," paparnya.
Menurut dia, berdasarkan hal tersebut maka peluang yang memungkinkan untuk memenuhi pendanaan Citilink adalah pinjaman dari pemegang saham, dalam hal ini induk usahanya.
Direktur Keuangan, Risiko & Teknologi Informasi GIAA Ign Askhara Danadiputra mengatakan, perseroan dan Citilink telah menandatangani perjanjian pinjaman tersebut pada Selasa (23/12/2014).
"Pinjaman ini memiliki jangka waktu empat tahun. Pinjaman tersebut akan digunakan Citilink untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja dan investasi," kata Askhara dalam rilisnya, Kamis (25/12/2014).
Lebih lanjut dia menjelaskan, dasar pertimbangan GIAA memberikan pinjaman adalah melihat kebutuhan pendanaan di Citilink yang cukup besar. Hal ini guna pengembangan armadanya dan pemenuhan kebutuhan operasional Citilink, serta mempertimbangkan nilai strategisnya bagi induk usaha.
"Mengingat financial structure Citilink yang belum kokoh sebagai perusahaan yang baru beroperasi, maka tidak memungkinkannya untuk memperoleh pinjaman dari pihak perbankan," paparnya.
Menurut dia, berdasarkan hal tersebut maka peluang yang memungkinkan untuk memenuhi pendanaan Citilink adalah pinjaman dari pemegang saham, dalam hal ini induk usahanya.
(rna)