WIKA Beli Tanah dan Bangunan Bekas Pabrik BBI
A
A
A
JAKARTA - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melakukan pembelian aset tetap berupa tanah dan bangunan bekas pabrik PT Boma Bisma Indra (Persero) (BBI) dengan nilai Rp8,01 miliar.
Aset dengan luas total 10.825 meter persegi ini berlokasi di Jalan Ngagel Nomor 155-157, Kelurahan Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur.
Direktur Utama WIKA Realty, Budi Saddewa Soediro mengatakan, peruntukan dari aset tersebut akan digunakan bagi pengembangan properti WIKA Group.
“Di lokasi tersebut akan dibangun tiga tower bangunan tinggi, satu tower untuk kondotel dan dua tower untuk apartemen,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (30/12/2014).
Sementara itu, menghadapi 2015 yang dicanangkan pemerintah sebagai tahun infrastruktur dan pasar bebas ASEAN Economic Community (AEC), WIKA tetap fokus dan selektif pada perolehan proyek-proyek luar negeri termasuk pasar negara-negara berkembang.
Kini, WIKA pun telah eksis di beberapa proyek luar negeri, seperti Aljazair, Timor Leste, Myanmar dan Kuching Malaysia.
"Kontribusi proyek-proyek luar negeri dapat memberikan margin yang lebih tinggi daripada dalam negeri, di samping dapat memberikan nilai tambah bagi peningkatan keahlian dan pengalaman sumber daya manusia WIKA," imbuh Budi.
Terkait proyek kelistrikan 35.000 megawatt (mw) yang akan ditenderkan pemerintah pada 2015, dia menyatakan, pihaknya akan berperan aktif menyukseskan program pemerintah tersebut melalui investasi di bidang powerplant.
Saat ini, WIKA memiliki investasi powerplant sebesar 200 mw. WIKA menargetkan pada 2015, capaian kinerja akan tumbuh di atas 20% dibanding 2014.
Aset dengan luas total 10.825 meter persegi ini berlokasi di Jalan Ngagel Nomor 155-157, Kelurahan Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur.
Direktur Utama WIKA Realty, Budi Saddewa Soediro mengatakan, peruntukan dari aset tersebut akan digunakan bagi pengembangan properti WIKA Group.
“Di lokasi tersebut akan dibangun tiga tower bangunan tinggi, satu tower untuk kondotel dan dua tower untuk apartemen,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (30/12/2014).
Sementara itu, menghadapi 2015 yang dicanangkan pemerintah sebagai tahun infrastruktur dan pasar bebas ASEAN Economic Community (AEC), WIKA tetap fokus dan selektif pada perolehan proyek-proyek luar negeri termasuk pasar negara-negara berkembang.
Kini, WIKA pun telah eksis di beberapa proyek luar negeri, seperti Aljazair, Timor Leste, Myanmar dan Kuching Malaysia.
"Kontribusi proyek-proyek luar negeri dapat memberikan margin yang lebih tinggi daripada dalam negeri, di samping dapat memberikan nilai tambah bagi peningkatan keahlian dan pengalaman sumber daya manusia WIKA," imbuh Budi.
Terkait proyek kelistrikan 35.000 megawatt (mw) yang akan ditenderkan pemerintah pada 2015, dia menyatakan, pihaknya akan berperan aktif menyukseskan program pemerintah tersebut melalui investasi di bidang powerplant.
Saat ini, WIKA memiliki investasi powerplant sebesar 200 mw. WIKA menargetkan pada 2015, capaian kinerja akan tumbuh di atas 20% dibanding 2014.
(izz)