BBM Turun, Harga Cabai Masih Pedas
A
A
A
JAKARTA - Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium (RON 88) oleh pemerintah belum berdampak pada harga barang komoditas seperti cabai.
Asisten Manager Pasar Induk Kramat Jati Sugiyono mengungkapkan, harga cabai masih tinggi karena faktor produksi yang masih tersendat.
"Sementara ini harga cabai masih tinggi karena tempo hari faktor perubahan panas ke hujan, sekarang intensitas hujan tinggi. Satu setengah bulan terakhir masih belum panen. Masih bertengger agak tinggi di atas Rp60 ribu per kilogram," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Kamis (1/1/2015).
Dia menjelaskan, harga cabai tidak terpengaruh harga BBM. Jika produksi lancar, harga akan turun dengan sendirinya.
"Di pasar induk tidak terlalu berpengaruh dengan turunnya BBM. Pengaruhnya ke cuaca, jika hasil produksinya bagus, cuaca bagus, maka pasokannya bagus. Harganya bisa turun atau stabil," jelasnya.
Pihaknya memperkirakan bulan depan pasokan cabai kembali lancar. Saat ini yang sudah masuk dari wilayah Jawa Barat meliputi Banyuwangi dan Mataram.
"Kalau Januari-Februari pasokan meningkat dari Jawa Tengah dan Jawa Timur masuk dengan sendirinya turun harganya," pungkas Sugiyono.
Asisten Manager Pasar Induk Kramat Jati Sugiyono mengungkapkan, harga cabai masih tinggi karena faktor produksi yang masih tersendat.
"Sementara ini harga cabai masih tinggi karena tempo hari faktor perubahan panas ke hujan, sekarang intensitas hujan tinggi. Satu setengah bulan terakhir masih belum panen. Masih bertengger agak tinggi di atas Rp60 ribu per kilogram," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Kamis (1/1/2015).
Dia menjelaskan, harga cabai tidak terpengaruh harga BBM. Jika produksi lancar, harga akan turun dengan sendirinya.
"Di pasar induk tidak terlalu berpengaruh dengan turunnya BBM. Pengaruhnya ke cuaca, jika hasil produksinya bagus, cuaca bagus, maka pasokannya bagus. Harganya bisa turun atau stabil," jelasnya.
Pihaknya memperkirakan bulan depan pasokan cabai kembali lancar. Saat ini yang sudah masuk dari wilayah Jawa Barat meliputi Banyuwangi dan Mataram.
"Kalau Januari-Februari pasokan meningkat dari Jawa Tengah dan Jawa Timur masuk dengan sendirinya turun harganya," pungkas Sugiyono.
(izz)