Asumsi ICP dalam RAPBNP 2015 Dinilai Rasional

Rabu, 07 Januari 2015 - 18:04 WIB
Asumsi ICP dalam RAPBNP 2015 Dinilai Rasional
Asumsi ICP dalam RAPBNP 2015 Dinilai Rasional
A A A
JAKARTA - Asumsi Indonesia Crude Price (ICP) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2015 sebesar USD70 per barel dinilai rasional.

Pengamat migas ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengungkapkan, kendati harga minyak dunia saat ini terus merosot, bahkan di bawah USD50 per barel, namun asumsi tersebut tetap rasional.

"Rasional itu, masuk akal. Karena lebih baik agak ketinggian sedikit dibanding terlalu rendah yang risikonya lebih besar bagi pemerintah," ujarnya di Hotel Atlet, Jakarta, Rabu (7/1/2015).

Menurutnya, akan ada bantalan subsidi jika asumsi ICP dipatok terlalu tinggi, sehingga pemerintah tidak perlu khawatir jika realisasi harga minyak di angka USD60 per barel.

"Kalau terlalu tinggi secara implisit akan ada bantalan subsidi di dalamnya. Artinya kalau ternyata realisasi harga minyaknya hanya USD60 maka pemerintah tidak apa-apa, ada bantalannya di situ," terang dia.

Sementara, asumsi lifting minyak sebesar 845 ribu barel per hari (bph), lanjut dia, realisasinya bertumpu pada produksi yang ada di Blok Cepu.

"Angka itu secara teknis masuk akal, dengan catatan Blok Cepunya bisa beroperasi sesuai jadwal. Jika Blok Cepu tidak bisa sesuai jadwal, entah itu mundur atau masalah operasional atau fasilitasnya belum selesai, ya tidak akan tercapai 845 bph," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6381 seconds (0.1#10.140)