Belanja Pemerintah Picu Pertumbuhan Uang Beredar

Kamis, 08 Januari 2015 - 16:50 WIB
Belanja Pemerintah Picu...
Belanja Pemerintah Picu Pertumbuhan Uang Beredar
A A A
JAKARTA - Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, uang beredar pada akhir tahun lalu meningkat dipicu belanja pemerintah di penghujung tahun atau di semester II/2014.

Tapi di sisi lain, dari sisi kredit pertumbuhannya mengalami perlambatan karena pengaruh dari perlambatan ekonomi domestik pada kuartal III/2014.

Pertumbuhan kredit korporasi atau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), investasi ataupun konsumsi juga mengalami perlambatan.

"Kalau kita lihat, membaiknya pertumbuhan uang beredar ini memang ditunjukan dengan sistem likuiditas perbankan, tapi dari sisi kreditnya memang masih sejalan dari pertumbuhan ekonomi domestik yang melambat," kata Josua, Kamis (8/1/2015).

Menurut dia, di tengah kondisi likuiditas perbankan yang makin menurun serta wacana kenaikan suku bunga acuan turut memicu menurunnya likuiditas atau pasokan dari dolar AS (USD).

Jadi, jika dilihat dari sisi perbankan, rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit/LDR) perbankan juga hampir mendekati level batas atas sekitar 92%.

"Ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi domestik, tapi kita harapkan terjadi perbaikan tahun ini, di mana yoy bisa 5,35 dengan harapan reformasi kebijakan subsidi BBM yang sudah dimulai pada 1 Januari kemarin itu dapat dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur," terangnya.

Josua memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2014 masih melambat, di bawah 5%. Hal ini akibat pada November lalu, pemerintah melakukan kebijakan dengan menaikan harga BBM, sehingga dampaknya masih akan terasa di kuartal IV.

(Baca: BI Catat Uang Beredar di November Rp4.076 T)
(rna)
Berita Terkait
Calon Deputi Gubernur...
Calon Deputi Gubernur BI Doni Primanto Fokus Dorong Keuangan Digital
16 Lembaga Keuangan...
16 Lembaga Keuangan Akan Jadi Peserta Baru BI Fast
Joss! BNI Terima Dua...
Joss! BNI Terima Dua Penghargaan Sekaligus dari BI
BI Rilis Aturan BI-FAST:...
BI Rilis Aturan BI-FAST: Bisa Transaksi Rp250 Juta dengan Tarif Rp2.500
BI Ungkap Kepemilikan...
BI Ungkap Kepemilikan Rekening Bank di Indonesia Baru 65,4 Persen
KPK: Ruangan Gubernur...
KPK: Ruangan Gubernur BI Turut Digeledah, Ada 2 Tersangka Dugaan Korupsi Dana CSR
Berita Terkini
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
1 jam yang lalu
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
2 jam yang lalu
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
2 jam yang lalu
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp1.826.000 per Gram
3 jam yang lalu
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan...
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sampai Hari Pertama Lebaran
4 jam yang lalu
2 Juta Orang Sudah Mudik...
2 Juta Orang Sudah Mudik Lebaran Gunakan Kereta Api
5 jam yang lalu
Infografis
Proyeksi Pertumbuhan...
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global pada 2024-2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved