Hipmi Desak Penerbitan Izin Satu Lembar
Senin, 12 Januari 2015 - 10:14 WIB

Hipmi Desak Penerbitan Izin Satu Lembar
A
A
A
BANDUNG - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mendesak pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih memperhatikan pengusaha pemula.
Ketua Umum Hipmi Raja Sapta Oktohari mengatakan, caranya melalui pemberian kemudahan bagi pengusaha pemula dengan hanya menerbitkan perizinan satu lembar.
Dia menjelaskan, masalah legalitas atau perizinan satu lembar hanya bagian dari upaya mendorong pengusaha pemula. Dia mengakui, pada pemerintahan sebelumnya masalah izin tersebut sudah hampir rampung. Namun ada dua lagi aspek yang belum tuntas, yaitu terkait permodalan dan pasar.
menurut dia, payung hukum soal legalitas, permodalan, dan pasar sangat mendesak dibutuhkan karena pengusaha pemula ibarat bayi yang baru lahir. Bila seluruh aspek disamakan dengan pengusaha yang sudah besar maka akan kesulitan.
"Mudah-mudahan di kabinet kerja Jokowi-JK bisa kita hasilkan, dapatkan sebuah proteksi affirmative action dari pemerintah tentang pengusaha pemula," kata dia dalam Rapat Pleno I di Musyawarah Nasional (Munas) Hipmi XV di Bandung, Jawa Barat, Minggu (11/1/2015) malam.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengapresiasi usulan Hipmi dan akan mendukung penciptaan pengusaha baru. Pasalnya, jumlah pengusaha baru 2,5% dari 230 juta penduduk Indonesia.
"Pengusaha itu berpikir untuk menciptakan lapangan kerja dan menciptakan produk-produk yang kompetitif. Saya merespons positif desakan Hipmi terkait perizinan usaha hanya satu lembar," ujar Sofyan
Sofyan mengakui memang perilaku masyarakat Indonesia lebih memilih untuk mencari pekerjaan bukan menciptakan pekerjaan. Namun, kata dia, saat ini banyak mahasiswa yang berusaha menciptakan pekerjaan lantaran kompetisi yang luar biasa dalam mencari pekerjaan.
Mantan Menteri BUMN ini berharap Hipmi dapat mendorong para generasi muda untuk menjadi pengusaha. Selain itu, generasi muda Indonesia dapat memiliki sifat seperti pengusaha, yaitu kerja keras, pantang menyerah, dan punya keyakinan.
"Itu yang sebenarnya kita inginkan, terutama pengusaha muda. Kalau selama ini dapat fasilitas, gunakan menjadi lebih baik lagi," pungkas dia.
Ketua Umum Hipmi Raja Sapta Oktohari mengatakan, caranya melalui pemberian kemudahan bagi pengusaha pemula dengan hanya menerbitkan perizinan satu lembar.
Dia menjelaskan, masalah legalitas atau perizinan satu lembar hanya bagian dari upaya mendorong pengusaha pemula. Dia mengakui, pada pemerintahan sebelumnya masalah izin tersebut sudah hampir rampung. Namun ada dua lagi aspek yang belum tuntas, yaitu terkait permodalan dan pasar.
menurut dia, payung hukum soal legalitas, permodalan, dan pasar sangat mendesak dibutuhkan karena pengusaha pemula ibarat bayi yang baru lahir. Bila seluruh aspek disamakan dengan pengusaha yang sudah besar maka akan kesulitan.
"Mudah-mudahan di kabinet kerja Jokowi-JK bisa kita hasilkan, dapatkan sebuah proteksi affirmative action dari pemerintah tentang pengusaha pemula," kata dia dalam Rapat Pleno I di Musyawarah Nasional (Munas) Hipmi XV di Bandung, Jawa Barat, Minggu (11/1/2015) malam.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengapresiasi usulan Hipmi dan akan mendukung penciptaan pengusaha baru. Pasalnya, jumlah pengusaha baru 2,5% dari 230 juta penduduk Indonesia.
"Pengusaha itu berpikir untuk menciptakan lapangan kerja dan menciptakan produk-produk yang kompetitif. Saya merespons positif desakan Hipmi terkait perizinan usaha hanya satu lembar," ujar Sofyan
Sofyan mengakui memang perilaku masyarakat Indonesia lebih memilih untuk mencari pekerjaan bukan menciptakan pekerjaan. Namun, kata dia, saat ini banyak mahasiswa yang berusaha menciptakan pekerjaan lantaran kompetisi yang luar biasa dalam mencari pekerjaan.
Mantan Menteri BUMN ini berharap Hipmi dapat mendorong para generasi muda untuk menjadi pengusaha. Selain itu, generasi muda Indonesia dapat memiliki sifat seperti pengusaha, yaitu kerja keras, pantang menyerah, dan punya keyakinan.
"Itu yang sebenarnya kita inginkan, terutama pengusaha muda. Kalau selama ini dapat fasilitas, gunakan menjadi lebih baik lagi," pungkas dia.
(rna)