Wall Street Terkoreksi Dipicu Jatuhnya Harga Komoditas
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham di Wall Street pada perdagangan Selasa waktu setempat berakhir terkoreksi tipis, dipimpin penurunan sektor bahan baku dan energi pasca kembali jatuhnya harga komoditas.
Ketiga indeks jatuh dari level tertinggi lebih dari 1%, dengan indnks S&P 500 terkoreksi lebih dari 48 poin dari level tertinggi.
Saham sektor pengembang perumahan (HGX) turun 1,5% setelah KB Home (KBH.N) memperkirakan penurunan margin kotor untuk kuartal I/2015. Adapun saham KB Home turun 16,3% menjadi USD13,87, persentase penurunan terbesar sejak 1992.
Harga tembaga turun jauh di bawah USD6.000 per ton ke level terlemah dalam lebih dari lima tahun, sementara harga minyak jatuh ke dekat posisi terendah enam tahun terakhir.
Sektor energi di indeks S&P (SPNY) turun 0,7%, dengan saham Exxon Mobil (XOM.N) turun 0,4% menjadi USD90.
Saham Freeport McMoran Copper & Gold (FCX.N) turun 7,5% menjadi USD21,04, penurunan terbesar di indeks S&P. Sementara sektor bahan baku di indeks S&P (SPLRCMA) turun 1,2% dan dan menjadi sektor dengan kinerja terburuk di indeks S&P.
"Kami melihat harga komoditas terus turun, tidak hanya minyak, tetapi di seluruh komoditas. Jadi kekhawatiran rendahnya harga komoditas ini dapat menyebabkan deflasi global," kata Kepala Ekonom Pasar di Rockwell Global Capital Peter Cardillo seperti dilansir Reuters, Rabu (14/1/2015).
Adapun indeks Dow Jones Industrial Average turun 27,16 poin atau 0,15% ke 17.613,68; indeks S&P 500 terkoreksi 5,23 poin atau 0,26% ke 2.023,03; dan indeks Nasdaq Composite turun 3,21 poin atau 0,07% ke 4.661,50.
Sekitar 7,9 miliar saham ditransaksikan di bursa AS. Volume tersebut di atas rata-rata lima sesi perdagangan terakhir sebanyak 7,2 miliar lembar saham.
Ketiga indeks jatuh dari level tertinggi lebih dari 1%, dengan indnks S&P 500 terkoreksi lebih dari 48 poin dari level tertinggi.
Saham sektor pengembang perumahan (HGX) turun 1,5% setelah KB Home (KBH.N) memperkirakan penurunan margin kotor untuk kuartal I/2015. Adapun saham KB Home turun 16,3% menjadi USD13,87, persentase penurunan terbesar sejak 1992.
Harga tembaga turun jauh di bawah USD6.000 per ton ke level terlemah dalam lebih dari lima tahun, sementara harga minyak jatuh ke dekat posisi terendah enam tahun terakhir.
Sektor energi di indeks S&P (SPNY) turun 0,7%, dengan saham Exxon Mobil (XOM.N) turun 0,4% menjadi USD90.
Saham Freeport McMoran Copper & Gold (FCX.N) turun 7,5% menjadi USD21,04, penurunan terbesar di indeks S&P. Sementara sektor bahan baku di indeks S&P (SPLRCMA) turun 1,2% dan dan menjadi sektor dengan kinerja terburuk di indeks S&P.
"Kami melihat harga komoditas terus turun, tidak hanya minyak, tetapi di seluruh komoditas. Jadi kekhawatiran rendahnya harga komoditas ini dapat menyebabkan deflasi global," kata Kepala Ekonom Pasar di Rockwell Global Capital Peter Cardillo seperti dilansir Reuters, Rabu (14/1/2015).
Adapun indeks Dow Jones Industrial Average turun 27,16 poin atau 0,15% ke 17.613,68; indeks S&P 500 terkoreksi 5,23 poin atau 0,26% ke 2.023,03; dan indeks Nasdaq Composite turun 3,21 poin atau 0,07% ke 4.661,50.
Sekitar 7,9 miliar saham ditransaksikan di bursa AS. Volume tersebut di atas rata-rata lima sesi perdagangan terakhir sebanyak 7,2 miliar lembar saham.
(rna)