Panin Fokus Garap Dana Murah
A
A
A
MAKASSAR - Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada tahun ini memberikan angin segar bagi sektor perbankan, untuk serius menggarap penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dengan memanfaatkan dana murah atau giro dan tabungan (current account and saving accout/CASA).
Hal tersebut menjadi fokus manajemen Bank Panin Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan menghadirkan layanan, yang diharapkan dapat menggaet lebih banyak dana nasabah.
Regional Manager Kawasan Timur Indonesia (KTI) PT Panin Bank, Hudli Huduri mengatakan, pertumbuhan DPK tahun ini diprediksi di atas 10% dari total outstanding yang diharapkan sebesar Rp10 triliun. Di mana untuk CASA dapat memberikan kontribusi signifikan dari tahun sebelumnya.
"Kami akan fokus ke CASA dengan kontribusi sekitar 60% atau meningkat sekitar 20% dari tahun lalu, kemudian menyusul kontribusi dari deposito sisa," ujarnya, Rabu (14/1/2015).
Hudli menjelaskan, begitu pula terhadap pertumbuhan Number of Account (NoA) yang ditargetkan mencapai 50% dari tahun sebelumnya, sementara untuk loan deposit rate (LDR) diharapkan bisa mencapai 85% dari total oustanding atau Rp8 triliun hingga Rp9 triliun dengan memaksimalkan pertumbuhan kredit komersil.
Dia menjelaskan, pada kredit komersil sektor perdagangan masih menjadi fokus garapan dengan kontribusi mencapai 60%, kemudian kredit infrastruktur dan kredit investasi dengan suku bunga yang ditawarkan beragam. Seperti, untuk Kredit Pemilikan Mobil (KPM) suku bunga yang ditawarkan 4,5% fix satu tahun dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 10,75% 2 fix dua tahun.
"Penyaluran kredit yang disiapkan tahun ini cukup besar, dimana untuk korporasi saja disiapkan pinjaman untuk satu debitur mulai Rp50 miliar hingga Rp100 miliar," jelasnya.
Hudli menargetkan, tahun ini pertumbuhan debitur naik sekitar 10% dari tahun sebelumnya menjadi 550 sampai 600 debitur, meski pertumbuhan debitur tinggi harapkan Non Performing Loan (NPL) dapat tertekan dibawah 1% sehingga target aset tahun ini mencapai Rp11 triliun dapat tercapai.
Sementara itu, dalam memperkuat bisnisnya, Panin akan melakukan ekspansi di KTI dengan membuka kantor cabang utama (KCU) dan kantor cabang pembantu (KCP).
"Tahun ini ada tiga cabang akan dibuka di KTI, lokasinya berada di Ternate, Jayapura dan Sulsel dengan investasi di kisaran Rp3 miliar untuk KCP dan KCU sebesar Rp5 miliar menyesuaikan dengan lokasinya. Begitupun dengan anjungan tunai mandiri (ATM) akan dibuka 50 unit dari ketersediaan saat ini 200 unit. Dari jumlah itu sekitar 20 unit berada di Sulsel," tandasnya.
Hal tersebut menjadi fokus manajemen Bank Panin Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan menghadirkan layanan, yang diharapkan dapat menggaet lebih banyak dana nasabah.
Regional Manager Kawasan Timur Indonesia (KTI) PT Panin Bank, Hudli Huduri mengatakan, pertumbuhan DPK tahun ini diprediksi di atas 10% dari total outstanding yang diharapkan sebesar Rp10 triliun. Di mana untuk CASA dapat memberikan kontribusi signifikan dari tahun sebelumnya.
"Kami akan fokus ke CASA dengan kontribusi sekitar 60% atau meningkat sekitar 20% dari tahun lalu, kemudian menyusul kontribusi dari deposito sisa," ujarnya, Rabu (14/1/2015).
Hudli menjelaskan, begitu pula terhadap pertumbuhan Number of Account (NoA) yang ditargetkan mencapai 50% dari tahun sebelumnya, sementara untuk loan deposit rate (LDR) diharapkan bisa mencapai 85% dari total oustanding atau Rp8 triliun hingga Rp9 triliun dengan memaksimalkan pertumbuhan kredit komersil.
Dia menjelaskan, pada kredit komersil sektor perdagangan masih menjadi fokus garapan dengan kontribusi mencapai 60%, kemudian kredit infrastruktur dan kredit investasi dengan suku bunga yang ditawarkan beragam. Seperti, untuk Kredit Pemilikan Mobil (KPM) suku bunga yang ditawarkan 4,5% fix satu tahun dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 10,75% 2 fix dua tahun.
"Penyaluran kredit yang disiapkan tahun ini cukup besar, dimana untuk korporasi saja disiapkan pinjaman untuk satu debitur mulai Rp50 miliar hingga Rp100 miliar," jelasnya.
Hudli menargetkan, tahun ini pertumbuhan debitur naik sekitar 10% dari tahun sebelumnya menjadi 550 sampai 600 debitur, meski pertumbuhan debitur tinggi harapkan Non Performing Loan (NPL) dapat tertekan dibawah 1% sehingga target aset tahun ini mencapai Rp11 triliun dapat tercapai.
Sementara itu, dalam memperkuat bisnisnya, Panin akan melakukan ekspansi di KTI dengan membuka kantor cabang utama (KCU) dan kantor cabang pembantu (KCP).
"Tahun ini ada tiga cabang akan dibuka di KTI, lokasinya berada di Ternate, Jayapura dan Sulsel dengan investasi di kisaran Rp3 miliar untuk KCP dan KCU sebesar Rp5 miliar menyesuaikan dengan lokasinya. Begitupun dengan anjungan tunai mandiri (ATM) akan dibuka 50 unit dari ketersediaan saat ini 200 unit. Dari jumlah itu sekitar 20 unit berada di Sulsel," tandasnya.
(dmd)