REI Jateng Target Bangun 8.200 Rumah MBR
A
A
A
SEMARANG - DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah (Jateng) menargetkan membangun 8.200 rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Jateng melalui program Fasilitas Likuiditas Pembebiayaan Perumahan (FLPP).
Ketua DPD REI Jateng MR Prijanto mengatakan, saat ini jumlah backlock atau kebutuhan rumah di Jateng masih cukup tinggi, yakni lebih dari 400 ribu unit. Jumlah tersebut terus bertambah setiap tahunnya.
"Kebutuhan rumah di Jateng khususnya untuk MBR masih cukup besar. Dan tahun ini kami mengusulkan 8.200 unit rumah yang diharapkan mendapatkan FLPP," katanya saat pembukaan pameran REI Expo I 2015 di Mal Ciputra, Semarang, Kamis (15/1).
Karena itu supaya jumlah yang diusulkan dapat terpenuhi, DPD REI mengharapkan adanya kemudahan terutama dalam hal perizinan.
Selain itu ada beberapa program yang tengah dicanangkan REI di antaranya adalah menggandeng pemerintah dan BPJS Ketenagakerjaan.
Pihaknya menggandeng pemerintah karena kebutuhan rumah bagi PNS juga masih cukup tinggi karena 80% PNS adalah MBR, sehingga perlu digalakkan rumah bagi PNS.
Selain itu juga buruh. Untuk buruh uang mukanya bisa menggunakan BPJ Ketengakerjaan. "Semua ini kami galakkan. Nanti juga akan ada program perumahan bagi pekerja non formal, dengan sistem angsuran yang lebih ringan bisa harian atau mingguan," terangnya.
Namun, program yang digalakkan tidak akan bisa tercapai tanpa adanya bantuan dari pemerintah. Karena itu REI Jateng berharap, pemerintah memberikan Stimulus, bagi kalangan pengembang perumahan.
Stimulus yang diharapkan di antaranya dengan menaikkan harga rumah yang mendapatkan FLPP. Hal ini dikarenakan harga material untuk bangunan juga mengalami kenaikan.
Saat ini harga rumah FLPP untuk wilayah Jateng sebesar Rp105, REI berharap bisa naik antara 10%-20%. "Selain itu kami berharap, pemerintah juga memberikan kemudahan soal perizinan," ujar dia.
Sementara, terkait Pameran REI Expo I 2015, DPD REI Jateng menargetkan transaksi mencapai Rp60 miliar.
"Mulai pameran kali ini harga rumah sudah menggunakan harga baru," kata Wakil Ketua REI Jateng Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi Dibya K Hidayat.
Dibya mengatakan, untuk pameran kali ini masih di dominasi perumahan kelas menengah ke atas dengan harga terendah Rp200 ribu.
"Peserta pameran kali ini ada 16 pengembang, dua di antaranya apartement," pungkasnya.
Ketua DPD REI Jateng MR Prijanto mengatakan, saat ini jumlah backlock atau kebutuhan rumah di Jateng masih cukup tinggi, yakni lebih dari 400 ribu unit. Jumlah tersebut terus bertambah setiap tahunnya.
"Kebutuhan rumah di Jateng khususnya untuk MBR masih cukup besar. Dan tahun ini kami mengusulkan 8.200 unit rumah yang diharapkan mendapatkan FLPP," katanya saat pembukaan pameran REI Expo I 2015 di Mal Ciputra, Semarang, Kamis (15/1).
Karena itu supaya jumlah yang diusulkan dapat terpenuhi, DPD REI mengharapkan adanya kemudahan terutama dalam hal perizinan.
Selain itu ada beberapa program yang tengah dicanangkan REI di antaranya adalah menggandeng pemerintah dan BPJS Ketenagakerjaan.
Pihaknya menggandeng pemerintah karena kebutuhan rumah bagi PNS juga masih cukup tinggi karena 80% PNS adalah MBR, sehingga perlu digalakkan rumah bagi PNS.
Selain itu juga buruh. Untuk buruh uang mukanya bisa menggunakan BPJ Ketengakerjaan. "Semua ini kami galakkan. Nanti juga akan ada program perumahan bagi pekerja non formal, dengan sistem angsuran yang lebih ringan bisa harian atau mingguan," terangnya.
Namun, program yang digalakkan tidak akan bisa tercapai tanpa adanya bantuan dari pemerintah. Karena itu REI Jateng berharap, pemerintah memberikan Stimulus, bagi kalangan pengembang perumahan.
Stimulus yang diharapkan di antaranya dengan menaikkan harga rumah yang mendapatkan FLPP. Hal ini dikarenakan harga material untuk bangunan juga mengalami kenaikan.
Saat ini harga rumah FLPP untuk wilayah Jateng sebesar Rp105, REI berharap bisa naik antara 10%-20%. "Selain itu kami berharap, pemerintah juga memberikan kemudahan soal perizinan," ujar dia.
Sementara, terkait Pameran REI Expo I 2015, DPD REI Jateng menargetkan transaksi mencapai Rp60 miliar.
"Mulai pameran kali ini harga rumah sudah menggunakan harga baru," kata Wakil Ketua REI Jateng Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi Dibya K Hidayat.
Dibya mengatakan, untuk pameran kali ini masih di dominasi perumahan kelas menengah ke atas dengan harga terendah Rp200 ribu.
"Peserta pameran kali ini ada 16 pengembang, dua di antaranya apartement," pungkasnya.
(izz)