Kadin Dukung Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung
A
A
A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara sebagai upaya untuk menekan biaya logistik yang masih tinggi.
"Selama ini, kurangnya pelabuhan yang memadai masih menjadi penyebab tingginya biaya logistik," ujar Ketua Komisi Tetap bidang Perhubungan Laut Kadin Darmansyah Tanamas di Hotel JW Marriott, Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Dia berharap, dengan dibangunnya pelabuhan Kuala Tanjung tersebut, disparitas harga transportasi laut dalam pengiriman barang antara wilayah barat dan timur dapat menurun.
Terlebih, pengusaha transportasi laut kerap mengeluhkan lemahnya infrastruktur pelabuhan di Indonesia.
"Melalui program poros maritim dan tol laut lewat pengembangan pelabuhan, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab ada semacam jaminan bagi investor yang akan menanamkan modalnya di daerah kawasan pelabuhan," jelas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah saat ini tengah mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumut yang ditargetkan akan beroperasi awal 2018.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan, pelabuhan tersebut bagian dari 24 pelabuhan yang ditargetkan akan dibangun di pemerintahan Jokowi.
Pelabuhan yang dibangun PT Pelindo I bekerja sama dengan Rotterdam Port ini dalam rangka memperkuat konektivitas antar pulau, serta meningkatkan sistem logistik nasional.
"Selain tol laut, maka dibangun 24 pelabuhan di seluruh Indonesia, yang lima itu pelabuhan laut dalam (deep sea port)," jelas Indroyono.
Ke lima pelabuhan laut dalam itu termasuk Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Makassar, dan Pelabuhan di Sorong.
"Khusus untuk empat pelabuhan yaitu Kuala Tanjung, Tanjung Perak, Tanjung Priok, dan Pelabuhan Makassar sudah siap," paparnya
"Contohnya Kuala Tanjung sudah mulai bergerak, pembangunannya bekerja sama dengan port Rotterdam (pelabuhan laut terbesar di eropa)," pungkas dia.
"Selama ini, kurangnya pelabuhan yang memadai masih menjadi penyebab tingginya biaya logistik," ujar Ketua Komisi Tetap bidang Perhubungan Laut Kadin Darmansyah Tanamas di Hotel JW Marriott, Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Dia berharap, dengan dibangunnya pelabuhan Kuala Tanjung tersebut, disparitas harga transportasi laut dalam pengiriman barang antara wilayah barat dan timur dapat menurun.
Terlebih, pengusaha transportasi laut kerap mengeluhkan lemahnya infrastruktur pelabuhan di Indonesia.
"Melalui program poros maritim dan tol laut lewat pengembangan pelabuhan, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab ada semacam jaminan bagi investor yang akan menanamkan modalnya di daerah kawasan pelabuhan," jelas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah saat ini tengah mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumut yang ditargetkan akan beroperasi awal 2018.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan, pelabuhan tersebut bagian dari 24 pelabuhan yang ditargetkan akan dibangun di pemerintahan Jokowi.
Pelabuhan yang dibangun PT Pelindo I bekerja sama dengan Rotterdam Port ini dalam rangka memperkuat konektivitas antar pulau, serta meningkatkan sistem logistik nasional.
"Selain tol laut, maka dibangun 24 pelabuhan di seluruh Indonesia, yang lima itu pelabuhan laut dalam (deep sea port)," jelas Indroyono.
Ke lima pelabuhan laut dalam itu termasuk Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Makassar, dan Pelabuhan di Sorong.
"Khusus untuk empat pelabuhan yaitu Kuala Tanjung, Tanjung Perak, Tanjung Priok, dan Pelabuhan Makassar sudah siap," paparnya
"Contohnya Kuala Tanjung sudah mulai bergerak, pembangunannya bekerja sama dengan port Rotterdam (pelabuhan laut terbesar di eropa)," pungkas dia.
(izz)