Alasan Maroef Sjamsuddin Terima Jabatan Presdir Freeport
A
A
A
JAKARTA - Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Maroef Sjamsuddin didapuk menjadi presiden direktur (presdir) PT Freeport Indonesia, menggantikan Rozik B Soetjipto yang pensiun.
Lantas apa yang mendasari purnawirawan TNI ini menerima tawaran Freeport tersebut?
Maroef mengatakan, sebelum menerima tawaran tersebut, dirinya telah mempelajari mengenai keberadaan Freeport yang hampir 40 tahun di Papua.
"Saya tidak melihat dari sisi bisnisnya. Tetapi komitmen bagi bangsa dan negara, khususnya masyarakat Papua," ujarnya di Kantor Freeport Indonesia, Jakarta, Kamis (22/1/2015).
Dia juga melihat personalitas dari Chairman of the Board PT Freeport McMoran, Jim Bob Moffats yang menurutnya sangat dekat dan akrab dengan kehidupan sosial budaya masyarakat setempat.
Selain itu, lanjut Maroef, dirinya melihat kontribusi non bisnis perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) ini kepada masyarakat Papua.
"Memang sangat banyak (kontribusi non bisnis) untuk program pendidikan, pengembangan pendidikan di situ ada Institute Penambangan Nemangkawi yang 90% adalah siswa asli Papua, 10% non Papua," ungkap Maroef.
Dari sisi tenaga kerja, Freeport memasukkan hampir 35% untuk masyarakat Papua, 64,04% untuk non Papua, dan 1,3% untuk ekspatriat. Selain itu, 36 pekerjaan dalam jajaran manajerial berasal dari Papua, serta lima vice president berasal dari Papua.
"Dari situ, saya cerna bahwa background saya sebagai seorang TNI yang pernah bertugas selama 34 tahun sejalan. Ini harus diamankan dan ditingkatkan. Betul-betul harus dikawal," tegasnya.
(Baca: Maroef Sjamsuddin Dilirik Sejak 2011)
Lantas apa yang mendasari purnawirawan TNI ini menerima tawaran Freeport tersebut?
Maroef mengatakan, sebelum menerima tawaran tersebut, dirinya telah mempelajari mengenai keberadaan Freeport yang hampir 40 tahun di Papua.
"Saya tidak melihat dari sisi bisnisnya. Tetapi komitmen bagi bangsa dan negara, khususnya masyarakat Papua," ujarnya di Kantor Freeport Indonesia, Jakarta, Kamis (22/1/2015).
Dia juga melihat personalitas dari Chairman of the Board PT Freeport McMoran, Jim Bob Moffats yang menurutnya sangat dekat dan akrab dengan kehidupan sosial budaya masyarakat setempat.
Selain itu, lanjut Maroef, dirinya melihat kontribusi non bisnis perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) ini kepada masyarakat Papua.
"Memang sangat banyak (kontribusi non bisnis) untuk program pendidikan, pengembangan pendidikan di situ ada Institute Penambangan Nemangkawi yang 90% adalah siswa asli Papua, 10% non Papua," ungkap Maroef.
Dari sisi tenaga kerja, Freeport memasukkan hampir 35% untuk masyarakat Papua, 64,04% untuk non Papua, dan 1,3% untuk ekspatriat. Selain itu, 36 pekerjaan dalam jajaran manajerial berasal dari Papua, serta lima vice president berasal dari Papua.
"Dari situ, saya cerna bahwa background saya sebagai seorang TNI yang pernah bertugas selama 34 tahun sejalan. Ini harus diamankan dan ditingkatkan. Betul-betul harus dikawal," tegasnya.
(Baca: Maroef Sjamsuddin Dilirik Sejak 2011)
(dmd)