Kebijakan QE Bank Sentral Eropa Tak Pengaruhi AS
A
A
A
JAKARTA - Head of Macro Research Standard Chartered Asia David Mann mengatakan, kebijakan quantitative easing (QE) Bank Sentral Eropa sebesar 60 miliar euro tidak akan berdampak pada keuangan Amerika Serikat (AS).
"AS akan lebih dominan dibanding quantitative easing, namun tidak besar bedanya. Karena apa yang dilakukan AS sifatnya tidak akan terlalu cepat. Sementara besarannya tidak akan terlalu agresif," katanya di JW Marriot Hotel Jakarta, Senin (26/1/2015).
Menurutnya, besar kemungkinan AS akan menaikkan suku bunga, namun impact kenaikan suku bunga AS tersebut tidak akan terlalu besar.
"Kita melihat, AS menaikkan suku bunga tahun lalu. Kami yakin dengan perkembangan di AS risiko nya akan ke sana (kenaikan suku bunga). Kita perkirakan suku bunga AS (FFR) akan naik pada September," imbuhnya.
Kendati demikian, jika ekonomi AS belum seperti yang diharapkan, seperti pertumbuhan ekonomi yang belum mencapai target 2,5%. Maka adan kemungkinan dilakukan penundaan.
"Sebab itu, ketika ada trens show off, manjadi buying opportunity bagi mereka yang mau masuk ke AS," tandasnya.
"AS akan lebih dominan dibanding quantitative easing, namun tidak besar bedanya. Karena apa yang dilakukan AS sifatnya tidak akan terlalu cepat. Sementara besarannya tidak akan terlalu agresif," katanya di JW Marriot Hotel Jakarta, Senin (26/1/2015).
Menurutnya, besar kemungkinan AS akan menaikkan suku bunga, namun impact kenaikan suku bunga AS tersebut tidak akan terlalu besar.
"Kita melihat, AS menaikkan suku bunga tahun lalu. Kami yakin dengan perkembangan di AS risiko nya akan ke sana (kenaikan suku bunga). Kita perkirakan suku bunga AS (FFR) akan naik pada September," imbuhnya.
Kendati demikian, jika ekonomi AS belum seperti yang diharapkan, seperti pertumbuhan ekonomi yang belum mencapai target 2,5%. Maka adan kemungkinan dilakukan penundaan.
"Sebab itu, ketika ada trens show off, manjadi buying opportunity bagi mereka yang mau masuk ke AS," tandasnya.
(izz)