OJK Dorong BUMN Masuk Pasar Modal
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masuk ke pasar modal dengan menerbitkan saham dan surat utang.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, selain untuk pendalaman pasar modal juga untuk mendanai pembiayaan jangka panjang.
"Pasar modal Indonesia kini semakin menjadi incaran investor, sehingga perlu disuplai dengan produk-produk
variatif," ujar dia di Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Menurutnya, portofolio perusahaan pelat merah didorong untuk lebih banyak bermain di equity atau surat utang.
Hal ini termasuk dengan mengidentifikasi kemungkinan diterbitkannya surat utang, dengan jaminan proyek-proyek infrastruktur.
"OJK terus meningkatkan good corporate governance di kalangan emiten atau perusahaan terbuka," tuturnya.
Muliaman mengatakan, pendalaman pasar keuangan ini menjadi misi besar agar dana-dana jangka panjang bisa digunakan untuk membiayai perekonomian nasional.
Kondisi likuiditas yang ketat dan loan to deposite ratio (LDR) yang sudah tinggi, tidak memungkinkan bank terus dipicu menyalurkan kredit-kredit untuk membiayai pembangunan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, selain untuk pendalaman pasar modal juga untuk mendanai pembiayaan jangka panjang.
"Pasar modal Indonesia kini semakin menjadi incaran investor, sehingga perlu disuplai dengan produk-produk
variatif," ujar dia di Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Menurutnya, portofolio perusahaan pelat merah didorong untuk lebih banyak bermain di equity atau surat utang.
Hal ini termasuk dengan mengidentifikasi kemungkinan diterbitkannya surat utang, dengan jaminan proyek-proyek infrastruktur.
"OJK terus meningkatkan good corporate governance di kalangan emiten atau perusahaan terbuka," tuturnya.
Muliaman mengatakan, pendalaman pasar keuangan ini menjadi misi besar agar dana-dana jangka panjang bisa digunakan untuk membiayai perekonomian nasional.
Kondisi likuiditas yang ketat dan loan to deposite ratio (LDR) yang sudah tinggi, tidak memungkinkan bank terus dipicu menyalurkan kredit-kredit untuk membiayai pembangunan.
(izz)