Kemendag Sesalkan Indonesia Masih Impor Kulit

Jum'at, 30 Januari 2015 - 16:51 WIB
Kemendag Sesalkan Indonesia Masih Impor Kulit
Kemendag Sesalkan Indonesia Masih Impor Kulit
A A A
JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Bachrul Chairi menyesalkan, Indonesia yang merupakan penghasil kulit justru masih melakukan impor.

Menurutnya, selama ini kulit yang dihasilkan Indonesia digunakan untuk membuat kerupuk. Hal ini karena produksi Indonesia hanya mampu penuhi kebutuhan dalam negeri. Sementara untuk ekspor, bahan bakunya harus mengimpor dari negara lain.

"Indonesia memang bisa menghasilkan kulit di dalam negeri, namun produksi tersebut hanya mampu penuhi kebutuhan nasional. Sedangkan untuk ekspor, Indonesia terpaksa mencari bahan baku dari luar," ujarnya di kantor Kemendag, Jumat (30/1/2015)

Dia melanjutkan, pangsa pasar ekspor kulit Indonesia pada dasarnya cukup besar. Bahkan, hampir 50%. Namun, 90% bahan baku harus impor.

"Itu karena kita produksi kulit yang dihasilkan Indonesia ya itu tadi. Dijadiin kerupuk semua. Jadi, kita impor untuk bisa ekspor," ungkap Bachrul.

Sebab itu, Indonesia harus lebih detail melihat peluang investasi dari negara-negara maju. Hal ini agar industri hulu terisi dengan baik, sehingga dapat menghasilkan produk-produk berkualitas.

"Investasi ini diberikan untuk bangun industri hulu. Ini perlu dibangun pada industri premiernya, agar dapat membuat produk turunan ke industri sekunder dan tersier," tambahnya.

Terlebih, lanjut Bachrul, saat ini industri kelompok primer, sekunder dan tersier di Indonesia masih banyak kekurangan bahan baku penolong.

"Sehingga sebanyak 25% kita harus impor barang baku penolong untuk dongkrak industri tersebut," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5218 seconds (0.1#10.140)