Menteri Marwan Dorong Industri Kreatif Perdesaan

Minggu, 08 Februari 2015 - 10:37 WIB
Menteri Marwan Dorong Industri Kreatif Perdesaan
Menteri Marwan Dorong Industri Kreatif Perdesaan
A A A
JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar siap mengembangkan industri kreatif perdesaan. Pasalnya, industri kreatif terhadap PDB terus meningkat tiap tahun.

Marwan optimistis meningkatnya industri kreatif juga meningkatkan ekonomi perdesaan karena banyak komoditas industri kreatif yang diproduksi industri rumahan di desa-desa.

Produk industri kreatif yang saat ini cukup disukai dan diterima pasar dalam dan luar negeri di antaranya batik, ukir, bordir, perhiasan emas perak, kaligrafi, aksesoris, produk kulit tas sepatu jaket, dan makanan ringan.

Produk-produk tersebut rata-rata dibuat home industry yang ada di desa-desa di berbagai pelosok tanah air.

"Hasil kreativitas perajin desa ternyata makin diterima konsumen domestik dan global, ini adalah potensi besar yang tidak boleh disia-siakan, tentu harus terus kita kembangkan supaya perekonomian desa makin berkembang maju," kata dia dalam rilisnya, Minggu (8/2/2015).

Menurutnya, hampir di seluruh daerah terdapat desa-desa yang memiliki kegiatan ekonomi kreatif yang sudah berlangsung turun temurun dan menjadi ciri khas daerah tersebut. Bahkan, menjadi sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat desa tersebut.

Seperti desa bordir di Tasikmalaya Jawa Barat, desa kain songket Pandai Sikek di Bukittinggi Sumatera Barat, desa tenun di Wajo Sulawesi Selatan, desa tenun ikat di desa Sade atau desa Sukarare NTB, desa ukiran kayu di Jepara Jawa Tengah, desa tembikar di Kasongan Yogyakarta.

Desa-desa tersebut memiliki potensi ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan menjadi industri kreatif perdesaan yang produktif dan berdaya saing.

Syaratnya, mereka didukung dengan permodalan, manajemen usaha yang baik, teknologi dan teknik produksi dan packaging modern, akses pemasaran/promosi produk termasuk e-commerce, pendampingan dan konsultasi usaha, dan dukungan teknis lainnya.

"Dukungan bagi pengembangan industri kreatif perdesaan dapat disinergikan dengan kegiatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Dapat didanai dari dana desa bantuan pusat dan daerah, tentunya setelah melalui kesepakatan bersama yang ditetapkan dalam musyawarah desa," imbuh Marwan.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan sinergi dan kerja sama dengan instansi lainnya yang terkait dengan pengembangan industri kreatif, termasuk juga dengan berbagai kalangan yang concern dengan upaya peningkatan kesejahteraan desa.

"Kita ingin keanekaragaman budaya yang menjadi keunikan dan ciri khas daerah tetap terjaga lestari, tetapi juga tetap bisa menjadi kegiatan ekonomi yang mampu memberikan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat desa," tegas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7666 seconds (0.1#10.140)