Pakuwon Penetrasi Pasar High Rise di Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Pakuwon Group, perusahaan properti terbesar di Jawa Timur (Jatim) memilih konsentrasi melakukan penetrasi pasar high rise di Surabaya. Perusahaan menilai pasar Surabaya masih menjanjikan untuk hunian verikal.
Salah satu bukti produk yang diperkenalkan adalah showing unit Apartemen Anderson yang ada di Pakuwon Trade Center.
Direktur Pemasaran Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi mengatakan, saat ini apartemen Anderson telah terjual 80% dari semua tipe, dari total 980 unit. Menurutnya, penjualan ini tidak lepas dari geliat masyarakat Surabaya yang membutuhkan hunian high rise.
"Sejak kita buka empat bulan lalu, semua unit di Anderson sudah terjual 80%. Peminat apartemen sangat tinggi di Surabaya,” katanya.
Sutandi mengatakan, permintaan hunian di apartemen yang besar tidak lepas dari imbas pada 2014. Di mana ada perubahan gaya hidup yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, mereka mulai menyukai tempat tinggal tinggi.
Tower Anderson memiliki kelebihan dan keunikan dibanding produk sebelumnya. Tower ini dibangun di atas Super Mall dan terhubung dengan Super Mall, PTC dan Surabaya Design Center (dulunya bernama City Walk).
Unit Anderson dijual dengan harga Rp 600 juta per unit. Padahal pada Februari 2014 dijual Rp 500-Rp 550 juta per unit untuk tipe Studio dengan luas lahan 27 meter persegi. "Kita memberi kemudahan dengan mekanisme in house 48 kali, dengan down payment (DP) 40%," ungkapnya.
Sementara hasil penjualan Pakuwon Group terhadap semua produk property disumbang high rise sebanyak 70% dan sisanya landed (perumahan). "Ini sudah menjadi life style masyarakat Surabaya sepanjang 2014 lalu, yang linear dengan growth pasar high rise," lanjutnya.
Tahun lalu, sales high rise maupun landed terealisasi Rp3,1 triliun dari target Rp3 triliun. Sementara kontribusi tertinggi masih high rise yang menduduki komposisi 70%. Padahal sepanjang tahun 2014, banyak investor yang masih menahan investasinya lantaran terjebak tahun ketidakpastian.
"Saya kira tahun ini akan semakin baik pertumbuhan properti, baik landed maupun apartemen. Data sales kita Januari 2015 sudah over 10% dari target. Angka itu juga lebih baik pada periode yang sama tahun lalu," papar dia.
Sementara, Dian Apriliana Dewi, Senior Promotion Manager PT Pakuwon Jati Tbk menambahkan, pada kesempatan yang sama, Pakuwon juga memberi award kepada lima bank, yakni Mandiri, CIMB Niaga, BCA, BII, dan Bank Permata yang selama ini mengucurkan kredit terbesar kepada konsumen Pakuwon. “Kerja sama ini saling menguntungkan, makanya kami kasih penghargaan,” tandasnya.
Salah satu bukti produk yang diperkenalkan adalah showing unit Apartemen Anderson yang ada di Pakuwon Trade Center.
Direktur Pemasaran Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi mengatakan, saat ini apartemen Anderson telah terjual 80% dari semua tipe, dari total 980 unit. Menurutnya, penjualan ini tidak lepas dari geliat masyarakat Surabaya yang membutuhkan hunian high rise.
"Sejak kita buka empat bulan lalu, semua unit di Anderson sudah terjual 80%. Peminat apartemen sangat tinggi di Surabaya,” katanya.
Sutandi mengatakan, permintaan hunian di apartemen yang besar tidak lepas dari imbas pada 2014. Di mana ada perubahan gaya hidup yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, mereka mulai menyukai tempat tinggal tinggi.
Tower Anderson memiliki kelebihan dan keunikan dibanding produk sebelumnya. Tower ini dibangun di atas Super Mall dan terhubung dengan Super Mall, PTC dan Surabaya Design Center (dulunya bernama City Walk).
Unit Anderson dijual dengan harga Rp 600 juta per unit. Padahal pada Februari 2014 dijual Rp 500-Rp 550 juta per unit untuk tipe Studio dengan luas lahan 27 meter persegi. "Kita memberi kemudahan dengan mekanisme in house 48 kali, dengan down payment (DP) 40%," ungkapnya.
Sementara hasil penjualan Pakuwon Group terhadap semua produk property disumbang high rise sebanyak 70% dan sisanya landed (perumahan). "Ini sudah menjadi life style masyarakat Surabaya sepanjang 2014 lalu, yang linear dengan growth pasar high rise," lanjutnya.
Tahun lalu, sales high rise maupun landed terealisasi Rp3,1 triliun dari target Rp3 triliun. Sementara kontribusi tertinggi masih high rise yang menduduki komposisi 70%. Padahal sepanjang tahun 2014, banyak investor yang masih menahan investasinya lantaran terjebak tahun ketidakpastian.
"Saya kira tahun ini akan semakin baik pertumbuhan properti, baik landed maupun apartemen. Data sales kita Januari 2015 sudah over 10% dari target. Angka itu juga lebih baik pada periode yang sama tahun lalu," papar dia.
Sementara, Dian Apriliana Dewi, Senior Promotion Manager PT Pakuwon Jati Tbk menambahkan, pada kesempatan yang sama, Pakuwon juga memberi award kepada lima bank, yakni Mandiri, CIMB Niaga, BCA, BII, dan Bank Permata yang selama ini mengucurkan kredit terbesar kepada konsumen Pakuwon. “Kerja sama ini saling menguntungkan, makanya kami kasih penghargaan,” tandasnya.
(dmd)