The New BIPS Diharapkan Dukung Pasar Obligasi
A
A
A
JAKARTA - PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) atau yang dikenal dengan Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) meluncurkan Bond Information and Pricing Service (The New Bips).
Direktur Utama IBPA Ignatius Girendroheru berharap, produk baru ini dapat mendukung pertumbuhan pasar obligasi di Indonesia yang semakin berkembang.
"Tren pasar obligasi Indonesia pada awal tahun ini mencatat pertumbuhan yang positif. Hal ini terlihat pada INDOBeX (Indonesia Bond Indexes)," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Dengan total imbal hasil (return) INDOBeX sampai hari ini (year to date/ytd) sebesar 6,41% dari level 175,8939 awal tahun menjadi 187,1751 pada 23 Februari kemarin.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai 23 Februari mencatatkan return year to date sebesar 3,37% dari level 5.226 ke level 5.403.
"Sampai dengan 30 Januari 2015, realisasi penerbitan obligasi pemerintah (SBN dan SBSN) mencapai nilai Rp41,37 triliun. Dengan estimasi penerbitan obligasi pemerintah dari Februari hingga Desember 2015, berdasarkan RAPBN-P sebesar Rp256,63 triliun dari total sebesar Rp308 triliun," jelas dia.
Sedangkan nilai outstanding obligasi korporasi pada akhirnya tahun lalu tercatat sebesar Rp47,8 triliun, menurun 18,8% year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Realisasi penerbitan obligasi korporasi (konvensional dan sukuk) per Januari tahun ini sebesar Rp4,8 triliun. Dengan estimasi mencapai Rp60 triliun pada akhir tahun.
Direktur Utama IBPA Ignatius Girendroheru berharap, produk baru ini dapat mendukung pertumbuhan pasar obligasi di Indonesia yang semakin berkembang.
"Tren pasar obligasi Indonesia pada awal tahun ini mencatat pertumbuhan yang positif. Hal ini terlihat pada INDOBeX (Indonesia Bond Indexes)," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Dengan total imbal hasil (return) INDOBeX sampai hari ini (year to date/ytd) sebesar 6,41% dari level 175,8939 awal tahun menjadi 187,1751 pada 23 Februari kemarin.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai 23 Februari mencatatkan return year to date sebesar 3,37% dari level 5.226 ke level 5.403.
"Sampai dengan 30 Januari 2015, realisasi penerbitan obligasi pemerintah (SBN dan SBSN) mencapai nilai Rp41,37 triliun. Dengan estimasi penerbitan obligasi pemerintah dari Februari hingga Desember 2015, berdasarkan RAPBN-P sebesar Rp256,63 triliun dari total sebesar Rp308 triliun," jelas dia.
Sedangkan nilai outstanding obligasi korporasi pada akhirnya tahun lalu tercatat sebesar Rp47,8 triliun, menurun 18,8% year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Realisasi penerbitan obligasi korporasi (konvensional dan sukuk) per Januari tahun ini sebesar Rp4,8 triliun. Dengan estimasi mencapai Rp60 triliun pada akhir tahun.
(rna)