Indocement Luncurkan Sekolah Tukang Semen Tiga Roda

Rabu, 25 Februari 2015 - 15:07 WIB
Indocement Luncurkan Sekolah Tukang Semen Tiga Roda
Indocement Luncurkan Sekolah Tukang Semen Tiga Roda
A A A
JAKARTA - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) produsen semen Tiga Roda, meluncurkan Sekolah Tukang Semen Tiga Roda (Setara) hasil kerja sama antara Indocement, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).

Daniel Kundjono Adam, Direktur Indocement dalam rilisnya, Rabu (25/2/2015) mengatakan, kegiatan ini menargetkan sertifikasi 10.000 tukang nasional. Peluncurkan sekolah ini untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para tenaga konstruksi agar Setara dengan tenaga-tenaga terampil bersertifikasi.

Selain itu, mampu bersaing di masa yang akan datang sekaligus menyiapkan tenaga konstruksi yang memiliki nilai lebih, profesional dan berkualitas untuk tercapainya kepuasan pelanggan.

Peserta Setara tidak hanya mendapatkan pengetahuan dalam bidang keterampilan konstruksi. Namun, mereka juga diberikan pelatihan mengenai perundang-undangan terkait jasa konstruksi, praktik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), manajemen konstruksi, perencanaan anggaran biaya dan pengajuan tender.

Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Maryanto mengatakan, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk koordinasi yang solid antara pemerintah, swasta dan perguruan tinggi dalam bersinergi memajukan konstruksi nasional.

Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Indocement dan Kementrian PU dan Perumahan Rakyat untuk melakukan sertifikasi tukang bangunan yang didukung oleh LPJK.

Diharapkan lulusan Setara setelah mendapatkan sertifikasi keahlian dari LPJK dapat menjadi tenaga kerja konstruksi yang profesionall dan berkualitas yang kedepannya diproyeksi akan menjadi kontraktor-kontraktor kecil.

Pasalny, peluncuran ini juga dalam rangka menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Saat ini, sekitar 1,5 juta tenaga konstruksi terampil di Indonesia belum tersertifikasi. Sementara, sebagian besar tenaga konstruksi terampil di negara ASEAN lainnya memiliki sertifikasi keterampilan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5482 seconds (0.1#10.140)