CORE Beberkan Faktor Penyebab Rupiah Anjlok
A
A
A
JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Center Of Reform On Economics (CORE) Akhmad Akbar Susanto mengatakan, tekanan terhadap rupiah diakibatkan karena beberapa faktor. Teruta,a karena kecenderungan penguatan dolar AS di pasar global.
Saat ini, rupiah masih berada di taraf depresiasi. Seolah kembali seperti 15 tahun yang lalu di 1999, rupiah sempat terpuruk sehingga mengakibatkan krisis.
"Kemudian faktor berikutnya karena sampai sekarang neraca perdagangan masih cenderung defisit, kurang mendukung dari penguatan rupiah, sementara harga minyak dunia dari awal tahun trennya USD52-USD59 per barel, membaik," ujarnya di Jakarta, Selasa (3/3/2015)
Dalam kesempatan tersebut dia juga menjelaskan terjadinya deflasi pada Januari dan Februari karena penurunan BBM pada Januari berimbas pada tarif transportasi dan energi, selain itu juga dipengaruhi harga pangan.
"Nah, tapi perlu diperhatikan ke depan, dampak penurunan harga BBM terhadap ini makin kecil, apalagi sekarang BBM sudah naik lagi meskipun kecil. Ke depan cenderung inflasi akan terjadi di Maret tapi tipis di bawah 0,4%," pungkas dia.
Saat ini, rupiah masih berada di taraf depresiasi. Seolah kembali seperti 15 tahun yang lalu di 1999, rupiah sempat terpuruk sehingga mengakibatkan krisis.
"Kemudian faktor berikutnya karena sampai sekarang neraca perdagangan masih cenderung defisit, kurang mendukung dari penguatan rupiah, sementara harga minyak dunia dari awal tahun trennya USD52-USD59 per barel, membaik," ujarnya di Jakarta, Selasa (3/3/2015)
Dalam kesempatan tersebut dia juga menjelaskan terjadinya deflasi pada Januari dan Februari karena penurunan BBM pada Januari berimbas pada tarif transportasi dan energi, selain itu juga dipengaruhi harga pangan.
"Nah, tapi perlu diperhatikan ke depan, dampak penurunan harga BBM terhadap ini makin kecil, apalagi sekarang BBM sudah naik lagi meskipun kecil. Ke depan cenderung inflasi akan terjadi di Maret tapi tipis di bawah 0,4%," pungkas dia.
(izz)