Pangkas Dwelling Time, Pemerintah Hemat Rp700 T
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah diperkirakan akan mampu menghemat Rp700 triliun per tahun, jika mampu memperbaiki sistem logistik nasional. Saat ini pemerintah tengah mengupayakan agar waktu bongkar muat di pelabuhan (dwelling time) dipangkas menjadi 4,5 hari untuk memperbaiki sistem logistik.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Indoroyono Soesilo mengatakan, akan sangat bagus untuk sistem logistik nasional jika dwelling time bisa diturunkan menjadi 20% dari growth domestic product (GDP). Saat ini dwelling time secara nasional masih 24,5% dari GDP.
"Pak Presiden menyampaikan, kalau sistem logistiknya lebih bagus kita bisa menghemat Rp700 triliun sebenarnya. Ini satu assessment sebenarnya," terang dia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2015).
Indroyono mengaku, penghematan Rp700 triliun dengan memangkas dwelling time menjadi 4,5 hari merupakan angka perhitungan yang dibuat McKinsey dan World Bank (Bank Dunia). Indroyono berjanji akan melaporkan progres dwelling time dalam waktu tiga bulan mendatang.
"Itu angka yang dibuat McKinsey dan Bank Dunia, kita coba saja. Dalam tiga bulan saya harus melaporkan progresnya ya," imbuhnya.
Menurutnya, jika sistem logistik Indonesia lebih baik maka penghematan Rp700 triliun akan bisa dicapai. Dia mencontohkan, harga pengiriman satu kontainer dari Singapura ke Jakarta hanya USD185, sementara pengiriman dari Padang ke Jakarta harganya bisa mencapai USD600.
"Artinya sistem logistik kita masih lama. Kalau masuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dan kita jadi pasar bebas, maka kita tidak bisa bersaing. Jadi contoh saja, kalau kita bisa memperbaiki sislognas ini ada penghematan cukup signifikan," tandas dia.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Indoroyono Soesilo mengatakan, akan sangat bagus untuk sistem logistik nasional jika dwelling time bisa diturunkan menjadi 20% dari growth domestic product (GDP). Saat ini dwelling time secara nasional masih 24,5% dari GDP.
"Pak Presiden menyampaikan, kalau sistem logistiknya lebih bagus kita bisa menghemat Rp700 triliun sebenarnya. Ini satu assessment sebenarnya," terang dia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2015).
Indroyono mengaku, penghematan Rp700 triliun dengan memangkas dwelling time menjadi 4,5 hari merupakan angka perhitungan yang dibuat McKinsey dan World Bank (Bank Dunia). Indroyono berjanji akan melaporkan progres dwelling time dalam waktu tiga bulan mendatang.
"Itu angka yang dibuat McKinsey dan Bank Dunia, kita coba saja. Dalam tiga bulan saya harus melaporkan progresnya ya," imbuhnya.
Menurutnya, jika sistem logistik Indonesia lebih baik maka penghematan Rp700 triliun akan bisa dicapai. Dia mencontohkan, harga pengiriman satu kontainer dari Singapura ke Jakarta hanya USD185, sementara pengiriman dari Padang ke Jakarta harganya bisa mencapai USD600.
"Artinya sistem logistik kita masih lama. Kalau masuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dan kita jadi pasar bebas, maka kita tidak bisa bersaing. Jadi contoh saja, kalau kita bisa memperbaiki sislognas ini ada penghematan cukup signifikan," tandas dia.
(izz)