APEX Akan Terbitkan Obligasi Rp4,73 T
A
A
A
JAKARTA - PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) berencana akan menerbitkan obligasi dalam bentuk mata uang dolar Singapura (SGD) pada tahun ini dengan nilai maksimal sebesar 500 juta dolar Singapura atau sekitar Rp4,73 triliun.
Vice President Director Apexindo Erwin Sutanto mengungkapkan, obligasi ini rencananya akan diluncurkan pada kuartal II/III tahun ini. "Baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini dengan tujuan untuk meminta persetujuan kepada manajemen atau pemegang saham. Terkait penerbitan obligasi tersebut. Hasilnya, pemegang saham telah menyetujui atas rencana perseroan," ujarnya di SCBD, Jakarta, Jumat (6/3/2015).
Selanjutnya, Erwin menerangkan pemegang saham setuju jika perusahaan menerbitkan obligasi dalam mata uang dolar Singapura. Tujuan penerbitan surat utang tersebut untuk refinancing (pembayaran kembali utang) atas utang perseroan pada beberapa bank.
"Perseroan bakal mempercepat pembayaran utangnya ke bank-bank tersebut yang akan jatuh tempo pada 2018," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga ada satu sindikasi loan di akhir 2014 senilai 380 juta dolar Singapura dari 10 bank seperti Standard Chartered Bank, Eximbank, DBS Bank, QNB, dan BRI.
Pinjaman sindikasi tersebut diperoleh pada 2013 dan akan jatuh tempo pada 2018. Obligasi ini akan diluncurkan secara bertahap sampai maksimum nilainya 500 juta dolar Singapura. Persetujuannya, mulai hari ini hingga satu tahun ke depan dan berjangka waktu selama lima tahun.
Vice President Director Apexindo Erwin Sutanto mengungkapkan, obligasi ini rencananya akan diluncurkan pada kuartal II/III tahun ini. "Baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini dengan tujuan untuk meminta persetujuan kepada manajemen atau pemegang saham. Terkait penerbitan obligasi tersebut. Hasilnya, pemegang saham telah menyetujui atas rencana perseroan," ujarnya di SCBD, Jakarta, Jumat (6/3/2015).
Selanjutnya, Erwin menerangkan pemegang saham setuju jika perusahaan menerbitkan obligasi dalam mata uang dolar Singapura. Tujuan penerbitan surat utang tersebut untuk refinancing (pembayaran kembali utang) atas utang perseroan pada beberapa bank.
"Perseroan bakal mempercepat pembayaran utangnya ke bank-bank tersebut yang akan jatuh tempo pada 2018," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga ada satu sindikasi loan di akhir 2014 senilai 380 juta dolar Singapura dari 10 bank seperti Standard Chartered Bank, Eximbank, DBS Bank, QNB, dan BRI.
Pinjaman sindikasi tersebut diperoleh pada 2013 dan akan jatuh tempo pada 2018. Obligasi ini akan diluncurkan secara bertahap sampai maksimum nilainya 500 juta dolar Singapura. Persetujuannya, mulai hari ini hingga satu tahun ke depan dan berjangka waktu selama lima tahun.
(izz)