Laju Pasar Obligasi Diprediksi Lanjutkan Pelemahan
A
A
A
JAKARTA - Pasar obligasi pada pekan ini diprediksi akan melanjutkan pelemahan karena sentimen yang ada belum cukup mampu membalikan lajunya ke zona hijau.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, pergerakan dari imbal hasil (yield) sempat mengalami penurunan, namun secara mingguan cenderung mengalami kenaikan, sehingga diikuti oleh penurunan harganya.
Menurut dia, sentimen positif dari turunnya BI rate, belum adanya indikasi The Fed akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat hingga rencana realisasi stimulus belum cukup mampu mempertahankan laju pasar obligasi di zona hijau.
"Meski berpotensi melanjutkan pelemahan, namun kami masih berharap laju pasar obligasi bisa kembali mengalami peningkatan lebih baik dari pekan sebelumnya," kata dia, Senin (9/3/2015).
Dengan demikian, dia menambahkan, jika terjadi pelemahan lanjutan, diharapkan tidak akan terlalu dalam. Dia memperkirakan, laju harga obligasi akan bergerak dengan rentang sekitar 78-125 basis points (bps).
"Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada," saran Reza.
Pada pekan lalu, laju pasar obligasi berbalik melemah setelah sempat menguat pada pekan sebelumnya. Menurunnya BI rate yang diperkirakan akan membuat pendanaan beralih melalui obligasi dan adanya rilis kenaikan cadangan devisa belum cukup ampuh membuat pasar obligasi bertahan di zona hijaunya.
"Itu karena terhalangi dengan laju rupiah yang terus mengalami pelemahan," ujarnya.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, pergerakan dari imbal hasil (yield) sempat mengalami penurunan, namun secara mingguan cenderung mengalami kenaikan, sehingga diikuti oleh penurunan harganya.
Menurut dia, sentimen positif dari turunnya BI rate, belum adanya indikasi The Fed akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat hingga rencana realisasi stimulus belum cukup mampu mempertahankan laju pasar obligasi di zona hijau.
"Meski berpotensi melanjutkan pelemahan, namun kami masih berharap laju pasar obligasi bisa kembali mengalami peningkatan lebih baik dari pekan sebelumnya," kata dia, Senin (9/3/2015).
Dengan demikian, dia menambahkan, jika terjadi pelemahan lanjutan, diharapkan tidak akan terlalu dalam. Dia memperkirakan, laju harga obligasi akan bergerak dengan rentang sekitar 78-125 basis points (bps).
"Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada," saran Reza.
Pada pekan lalu, laju pasar obligasi berbalik melemah setelah sempat menguat pada pekan sebelumnya. Menurunnya BI rate yang diperkirakan akan membuat pendanaan beralih melalui obligasi dan adanya rilis kenaikan cadangan devisa belum cukup ampuh membuat pasar obligasi bertahan di zona hijaunya.
"Itu karena terhalangi dengan laju rupiah yang terus mengalami pelemahan," ujarnya.
(rna)