Kereta Bandara Soetta Tak Gunakan APBN
A
A
A
JAKARTA - Pembangunan jalur kereta api (KA) antara Poris Plawad (Batu Ceper) hingga Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dipastikan tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hermanto Dwiatmoko menuturkan, proyek tersebut seluruhnya dilimpahkan kepada swasta. Tidak ada dana pemerintah dalam proyek ini.
"Operasionalnya melalui Manggarai, Sudirman, Tanah Abang, Baru Duri, sampai ke Batu Ceper, dan masuk ke bandara. Antara 30-40 menit dari Sudirman. Enggak ada anggaran pemerintah," ucapnya di kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (9/3/2015).
Dia mengatakan, megaproyek ini dapat rampung pada 2016. Kereta bandara ini nantinya akan seperti KA Commuterline Jabodetabek. Dalam waktu dekat pihaknya akan mulai menunjuk pemenang lelang pembangunan kereta bandara tersebut.
"Kita harapkan dalam satu tahun sudah selesai. Atau satu tahun setengah. Pertengahan 2016 selesai," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT AP II Budi Karya Sumadi mengatakan, proses pembangunan kereta ke bandara saat ini dalam tahap pembebasan lahan dan sudah sampai penyelesaian.
"Sekarang sudah proses penyelesaian pembebasan lahan. jalur yang dibangun ini menghubungkan Stasiun Manggarai, Batu Ceper, lalu ke Bandara Soekarno-Hatta. April 2016 ditargetkan sudah selesai semuanya," ujarnya.
Dia juga menerangkan bahwa proses pembebasan lahannya telah diselesaikan Pemkot Tangerang. Namun, hal itu sempat mendapat bantahan dari Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. "Bukan kita, tetapi PT KAI," imbuhnya.
Perlu diketahui, pembangunan jalur rel kereta api sepanjang enam kilometer dari Stasiun Batu Ceper hingga Bandara Seokarno-Hatta telah dimulai sejak November 2014.
Kini, pembangunan telah berjalan dan dalam proses pondasi tiang pancang dan kabel bawah tanah. Rel kereta api bandara merupakan rangkaian pembangunan kereta Api Manggarai, Jakarta Selatan sepanjang 30 kilometer. (Baca: Kereta Bandara Soetta Ditargetkan Selesai April 2016).
Adapun untuk pembangunan konstruksinya stasiun di atas lahan 7.200 meter persegi dilakukan pada Juni 2015 hingga akhir tahun dan 2016 mulai dioperasikan.
(Baca: Kemenhub Siap Bangun Rel KA di 13 Bandara hingga 2019)
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hermanto Dwiatmoko menuturkan, proyek tersebut seluruhnya dilimpahkan kepada swasta. Tidak ada dana pemerintah dalam proyek ini.
"Operasionalnya melalui Manggarai, Sudirman, Tanah Abang, Baru Duri, sampai ke Batu Ceper, dan masuk ke bandara. Antara 30-40 menit dari Sudirman. Enggak ada anggaran pemerintah," ucapnya di kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (9/3/2015).
Dia mengatakan, megaproyek ini dapat rampung pada 2016. Kereta bandara ini nantinya akan seperti KA Commuterline Jabodetabek. Dalam waktu dekat pihaknya akan mulai menunjuk pemenang lelang pembangunan kereta bandara tersebut.
"Kita harapkan dalam satu tahun sudah selesai. Atau satu tahun setengah. Pertengahan 2016 selesai," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT AP II Budi Karya Sumadi mengatakan, proses pembangunan kereta ke bandara saat ini dalam tahap pembebasan lahan dan sudah sampai penyelesaian.
"Sekarang sudah proses penyelesaian pembebasan lahan. jalur yang dibangun ini menghubungkan Stasiun Manggarai, Batu Ceper, lalu ke Bandara Soekarno-Hatta. April 2016 ditargetkan sudah selesai semuanya," ujarnya.
Dia juga menerangkan bahwa proses pembebasan lahannya telah diselesaikan Pemkot Tangerang. Namun, hal itu sempat mendapat bantahan dari Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. "Bukan kita, tetapi PT KAI," imbuhnya.
Perlu diketahui, pembangunan jalur rel kereta api sepanjang enam kilometer dari Stasiun Batu Ceper hingga Bandara Seokarno-Hatta telah dimulai sejak November 2014.
Kini, pembangunan telah berjalan dan dalam proses pondasi tiang pancang dan kabel bawah tanah. Rel kereta api bandara merupakan rangkaian pembangunan kereta Api Manggarai, Jakarta Selatan sepanjang 30 kilometer. (Baca: Kereta Bandara Soetta Ditargetkan Selesai April 2016).
Adapun untuk pembangunan konstruksinya stasiun di atas lahan 7.200 meter persegi dilakukan pada Juni 2015 hingga akhir tahun dan 2016 mulai dioperasikan.
(Baca: Kemenhub Siap Bangun Rel KA di 13 Bandara hingga 2019)
(izz)