KRAS Siapkan Capex Rp6,25 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) sepanjang tahun ini mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD500 juta atau setara Rp6,25 triliun (Rp12.500/USD).
Direktur Keuangan KRAS Sukandar menjelaskan, meski harga baja dunia terus merosot, namun untuk menggenjot produksi KRAS akan tetap meningkatkan kapasitas volume pada tahun ini. Untuk itu perseroan mengalokasikan dana USD500 juta sepanjang 2015.
"Dana capex digunakan untuk kelanjutan pabrik blast furnace dengan kapasitas 1,2 juta ton per tahun. Dengan menghasilkan hot metal untuk proses pembuatan baja dan dapat menurunkan produksi USD60-80 juta per ton," kata Sukandar dalam jumpa persnya di Kantor Krakatau Steel Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Menurutnya, sumber pendanaan capex tahun ini berasal dari export credit agency Jerman. Perseroan mempunyai draft agreement sebesar USD226 juta. Sedangkan ekuitas tidak sampai USD100 juta. Tercatat utang bersih KRAS hingga akhir tahun lalu sebesar USD1,1 miliar.
Direktur Utama KRAS Irvan K Hakim menjelaskan, realisasi penyerapan capex tahun lalu mencapai USD336,9 juta yang telah digunakan untuk pembangunan pabrik blast furnace. Sementara untuk anak usaha terserap USD87 juta.
"Capex disiapkan jika ekuitas sudah di tangan, kami juga masih menunggu konsultan yang keluar dalam 1-2 bulan. Ini sebagai corporate strategy untuk memilih mana capex yang perlu atau tidak," jelasnya.
Direktur Keuangan KRAS Sukandar menjelaskan, meski harga baja dunia terus merosot, namun untuk menggenjot produksi KRAS akan tetap meningkatkan kapasitas volume pada tahun ini. Untuk itu perseroan mengalokasikan dana USD500 juta sepanjang 2015.
"Dana capex digunakan untuk kelanjutan pabrik blast furnace dengan kapasitas 1,2 juta ton per tahun. Dengan menghasilkan hot metal untuk proses pembuatan baja dan dapat menurunkan produksi USD60-80 juta per ton," kata Sukandar dalam jumpa persnya di Kantor Krakatau Steel Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Menurutnya, sumber pendanaan capex tahun ini berasal dari export credit agency Jerman. Perseroan mempunyai draft agreement sebesar USD226 juta. Sedangkan ekuitas tidak sampai USD100 juta. Tercatat utang bersih KRAS hingga akhir tahun lalu sebesar USD1,1 miliar.
Direktur Utama KRAS Irvan K Hakim menjelaskan, realisasi penyerapan capex tahun lalu mencapai USD336,9 juta yang telah digunakan untuk pembangunan pabrik blast furnace. Sementara untuk anak usaha terserap USD87 juta.
"Capex disiapkan jika ekuitas sudah di tangan, kami juga masih menunggu konsultan yang keluar dalam 1-2 bulan. Ini sebagai corporate strategy untuk memilih mana capex yang perlu atau tidak," jelasnya.
(izz)