Defisit Neraca Perdagangan Bikin Rupiah Keok
A
A
A
JAKARTA - Ekonom senior Didik J Rachbini menilai, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) tidak hanya karena faktor eksternal. Defisit yang terjadi terhadap neraca perdagangan pun membuat rupiah keok.
"Transaksi berjalan kita minus, ekspor barang kita enggak cukup untuk impor barang. Jadi ini pertama kalinya, setelah empat dekade itu neraca perdagangan defisit," ucapnya di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (13/3/2015).
Menurutnya, defisit yang terjadi pada neraca perdagangan Indonesia disebabkan ekspor yang dilakukan mayoritas bahan mentah, seperti kakao, batu bara, ataupun sawit. "Itu turun harganya di pasar nasional. Karena itu kita harus mencoba mengatasi masalah ekspor ini," imbuh dia.
Lebih lanjut Didik mengatakan, minimnya kebijakan untuk melindungi industri dalam negeri menyebabkan produk impor membanjiri Tanah Air. Hal ini membuat industri dalam negeri terguncang, bahkan mati. (Baca: Pemerintah Terlalu Santai Hadapi Pelemahan Rupiah)
"Kita harus ingatkan pemerintah supaya enggak main-main. Jadi jangan hanya main-main. Jangan dikira bahwa ini aman. Kita ini para ekonom tahu masalah strukturalnya. Secara sistematis harus bisa diselesaikan. Ada paket yang clear dari pemerintah untuk mengatasi ini," pungkas Didik.
(Baca: Rupiah Dibuka di Zona Merah).
"Transaksi berjalan kita minus, ekspor barang kita enggak cukup untuk impor barang. Jadi ini pertama kalinya, setelah empat dekade itu neraca perdagangan defisit," ucapnya di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (13/3/2015).
Menurutnya, defisit yang terjadi pada neraca perdagangan Indonesia disebabkan ekspor yang dilakukan mayoritas bahan mentah, seperti kakao, batu bara, ataupun sawit. "Itu turun harganya di pasar nasional. Karena itu kita harus mencoba mengatasi masalah ekspor ini," imbuh dia.
Lebih lanjut Didik mengatakan, minimnya kebijakan untuk melindungi industri dalam negeri menyebabkan produk impor membanjiri Tanah Air. Hal ini membuat industri dalam negeri terguncang, bahkan mati. (Baca: Pemerintah Terlalu Santai Hadapi Pelemahan Rupiah)
"Kita harus ingatkan pemerintah supaya enggak main-main. Jadi jangan hanya main-main. Jangan dikira bahwa ini aman. Kita ini para ekonom tahu masalah strukturalnya. Secara sistematis harus bisa diselesaikan. Ada paket yang clear dari pemerintah untuk mengatasi ini," pungkas Didik.
(Baca: Rupiah Dibuka di Zona Merah).
(izz)