Wall Street Menguat Setelah Pernyataan The Fed
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham di Wall Street pada perdagangan Rabu waktu setempat berakhir menguat setelah Federal Reserve (The Fed) sepakat untuk tidak menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat.
The Fed menjadi lebih berhati-hati memutuskan kapan mulai menaikkan suku bunga, tetapi memangkas proyeksi suku bunga dalam beberapa waktu ke depan dan menurunkan prospek ekonomi Amerika Serikat (AS).
Waktu penaikan suku bunga menjadi fleksibel, meski sebelumnya sempat diperkirakan dilakukan pada Juni tahun ini. Waktu penaikan suku bunga tergantung pada data ekonomi.
Semua sektor di indeks S&P menguat, dengan indeks S&P 500 berakhir 1% mendekati rekor yang dicetak pada awal bulan ini. Saham telah diperdagangkan lebih rendah menjelang pengumuman Fed.
"Ini mengirimkan sinyal yang jelas bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga karena memandang ekonomi melambat," kata Kepala Strategi Pasar di Ameriprise Financial David Joy seperti dilansir Reuters, Kamis (19/3/2015).
Saham sektorenergi melonjak karena harga minyak mentah menguat dan USD turun. Sektor energi di indeks S&P (SPNY) menguat 2,9%, diikuti sektor utilitas (SPLRCU) yang naik 2,7%. Sektor utilitas cenderung membaik di kondisi suku bunga rendah.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 227,11 poin atau 1,27% ke 18.076,19; indeks S&P 500 naik 25,14 poin atau 1,21% ke 2.099,42; dan Nasdaq Composite bertambah 45,39 poin atau 0,92% ke 4.982,83.
Volume perdagangan ramai, dengan sekitar 7,9 miliar saham ditransaksikan di bursa AS, jauh di atas rata-rata sepanjang bulan ini sebanyak 6,6 miliar saham.
The Fed menjadi lebih berhati-hati memutuskan kapan mulai menaikkan suku bunga, tetapi memangkas proyeksi suku bunga dalam beberapa waktu ke depan dan menurunkan prospek ekonomi Amerika Serikat (AS).
Waktu penaikan suku bunga menjadi fleksibel, meski sebelumnya sempat diperkirakan dilakukan pada Juni tahun ini. Waktu penaikan suku bunga tergantung pada data ekonomi.
Semua sektor di indeks S&P menguat, dengan indeks S&P 500 berakhir 1% mendekati rekor yang dicetak pada awal bulan ini. Saham telah diperdagangkan lebih rendah menjelang pengumuman Fed.
"Ini mengirimkan sinyal yang jelas bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga karena memandang ekonomi melambat," kata Kepala Strategi Pasar di Ameriprise Financial David Joy seperti dilansir Reuters, Kamis (19/3/2015).
Saham sektorenergi melonjak karena harga minyak mentah menguat dan USD turun. Sektor energi di indeks S&P (SPNY) menguat 2,9%, diikuti sektor utilitas (SPLRCU) yang naik 2,7%. Sektor utilitas cenderung membaik di kondisi suku bunga rendah.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 227,11 poin atau 1,27% ke 18.076,19; indeks S&P 500 naik 25,14 poin atau 1,21% ke 2.099,42; dan Nasdaq Composite bertambah 45,39 poin atau 0,92% ke 4.982,83.
Volume perdagangan ramai, dengan sekitar 7,9 miliar saham ditransaksikan di bursa AS, jauh di atas rata-rata sepanjang bulan ini sebanyak 6,6 miliar saham.
(rna)