Sudirman Luncurkan Pelaksanaan Mandatori Biodiesel 15%

Senin, 23 Maret 2015 - 16:18 WIB
Sudirman Luncurkan Pelaksanaan...
Sudirman Luncurkan Pelaksanaan Mandatori Biodiesel 15%
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said hari ini resmi meluncurkan dan menyosialisasikan pelaksanaan mandatori pemanfaatan biodiesel 15% (B15) pada bahan bakar minyak (BBM). Ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan di Indonesia.

Seperti diketahui, mandatori pemanfaatan biodiesel sebesar 15%, salah satu poin dalam enam paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, untuk memperbaiki posisi current account deficit (CAD) serta mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

"Ini bertujuan untuk memberikan penjelasan secara detail setelah selama 10 hari pemerintah menyiapkan program B1D ini, sejak Presiden (Jokowi) mengumumkan paket kebijakan reformasi struktural," ucapnya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (23/3/2015).

Dia mengatakan, kebijakan pemanfaatan B15 ini perlu segera dilaksanakan dalam rangka mendukung kebijakan ekonomi makro dan menghemat devisa negara, melalui pengurangan impor BBM.

"Pelaksanaan mandatori B15 ini akan dapat menyerap produksi biodiesel dalam negeri sebesar 5,3 juta kiloliter (Kl) atau 4,8 juta ton crude palm oil (CPO), serta memberikan penghematan devisa sebesar USD2,54 miliar," imbuhnya.

Saat ini, sambung dia, pemerintah tengah menyiapkan instrumen kebijakan fiskal dalam rangka mendukung pelaksanaan B15, melalui pengendalian terhadap penyediaan CPO yang dipergunakan sebagai bahan baku biodiesel.

"Kita juga lakukan peninjauan kembali Harga Indeks Pasar (HIP) biodiesel karena adanya dukungan dari produsen minyak sawit yang berkontribusi dalam penyediaan bahan baku biodiesel," jelas Sudirman.

Sekadar informasi, ketersediaan CPO sebagai bahan baku biodiesel sangat mencukupi, di mana produksi CPO pada 2014 mencapai 31 juta ton, dengan pemakaian domestik sebesar 30% dari total produksi dan akan meningkat 33 juta ton pada tahun ini.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0592 seconds (0.1#10.140)