BI Prediksi Ekonomi Sulsel Kian Menguat

Selasa, 31 Maret 2015 - 21:27 WIB
BI Prediksi Ekonomi Sulsel Kian Menguat
BI Prediksi Ekonomi Sulsel Kian Menguat
A A A
MAKASSAR - Bank Indonesia (BI) wilayah Sulsel memprediksi pada triwulan I perekonomian Sulsel masih menguat. Hal ini didasarkan dari hasil beberapa survei yang dilakukan Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Selatan, serta perkembangan eberapa data indikator makro daerah terakhir.

Meski menguat, namun pertumbuhan triwulan I masih lebih rendah dari triwulan sebelumnya, kondisi yang wajar sesuai pola historisnya. Beberapa komponen utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi daerah adalah konsumsi, investasi, dan ekspor.

Konsumsi masyarakat Sulsel pada triwulan I/2015 diperkirakan masih akan tetap kuat terindikasi dari optimisme lndeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR).

Survei Konsumen (SK) juga menunjukkan bahwa IKK triwulan I/2015 masih berada dalam level optimis, meskipun sedikit menurun dibanding triwulan IV/2014 sesuai pola historisnya.

Deputy BI Sulsel Causa Imam Karana mengatakan, pergerakan IKK selama Triwulan I/2015 (Januari sampai Maret), terjadi peningkatan level optimisme. Di mana, IKK pada Maret 2015 tercatat 122,58, meningkat dari Februari 2015 (117,67).

"Peningkatan optimisme ini ditopang penguatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dalam aspek penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama," ujarnya.

Sejalan dengan hasil SK, kata dia, Survei Penjualan Eceran (SPE) menunjukkan adanya pertumbuhan secara bulanan (2,56%; mtm) maupun tahunan sebesar 4,1 0% (yoy).

Secara bulanan, peningkatan IPR, terutama terlihat pada kelompok suku cadang dan aksesori, barang budaya dan rekreasi (mainan anak-anak dan alat olahraga), dan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya (bahan konstruksi, semen dan pasir) yang masing-masing tumbuh sebesar 8,67% (mtm), 5,3% (mtm) dan 4,8% (mtm).

Causa menjelaskan, peningkatan penjualan bahan konstruksi yang pada umumnya masih diimpor, terkonfirmasi oleh impor barang-barang konstruksi (besi dan baja) dan benda-benda dari besi dan baja, serta suku cadang kendaraan yang meningkat secara tahunan sepanjang Januari dan Februari 2015 masing-masing sebesar 9,57% (yoy),19,00% (yoy), dan 270,65% (yoy).

"Secara tahunan, peningkatan IPR tertinggi masih pada kelompok peralatan dan komunikasi (terutama elektronik), diikuti oleh kelompok barang lainnya (terutama elpiji untuk RT, kacamata, perhiasan dan jam) dan kelompok barang budaya dan rekreasi (terutama mainan anak-anak dan alat olahraga) yang masing-masing meningkat sebesar 14,0%, 4,8%, dan 4,5%," jelasnya.

Menurutnya, peningkatan konsumsi masyarakat di Sulsel juga terlihat dari pertumbuhan kredit konsumsi sebesar 7,81% (yoy), atau meningkat dari Rp34,58 triliun (Februari 2014) menjadi Rp37,27 triliun (Februari 2015) dengan pangsa terhadap total kredit sebesar 41,98%.

"Jika ditelusuri lebih lanjut, pertumbuhan tertinggi kredit konsumsi untuk rumah tangga adalah pada Kredit Multiguna diikuti Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), masing-masing tumbuh 35,66%, 29,56%, dan 9,83%. Dilihat dari komposisinya, kredit konsumsi RT didominasi adalah Kredit Multiguna (38,25%), diikuti KPR (33,15%), kredit lainnya (15,87%), KKB (12,55%) dan kredit perlengkapan (0,18%)," paparnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6744 seconds (0.1#10.140)