Ligwina: UMKM Luar Jawa Perlu Perhatian Khusus
Ligwina: UMKM Luar Jawa Perlu Perhatian Khusus
A
A
A
JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) PT Quantum Magna (QM Financial) Ligwina Hananto mengatakan, perlu adanya perhatian khusus terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di luar Jawa.
Menurutnya, UMKM di luar Jawa perlu ada mentoring khusus, dan dibantu karena banyak punya ilmu, termasuk praktiknya sangat luas. "Makanya harus ada perhtian khusus ke daerah-daerah di luar Jawa, seperti yang sudah dilakukan oleh program Oneintwenty yang merambah UMKM luar Jawa," katanya saat ditemui Sindonews di Gedung Sindo, Jakarta, Minggu (5/4/2015).
Ligwina yang juga sebagai juri bagi peserta UMKM dalam gerakan wirausaha nasional Oneintwenty Movement ini menegaskan, UMKM di luar Jawa banyak ilmunya namun belum mengetahui kekurangannya. (Baca: Oneintwenty Movement Mampu Ciptakan Pebisnis Tangguh).
Menurutnya, UMKM sangat berpotensi menciptakan lapangan kerja, minimal tiga pekerja per UMKM, bahkan ada yang berpotensi menciptakan ratusan lapangan kerja dari UMKM yang mengikuti program Oneintwenty Movement.
Atas dasar itu, dia optimis bahwa program yang digagas oleh CEO Smartpreneur-Pro Indonesia Budi Isman ini sangat dibutuhkan para UMKM di seluruh Indonesia.
"Saya optimis dengan program ini, tapi masih banyak PR (pekerjaa rumah). UMKM yang mengikuti program ini, ada beberapa yang sudah bagus manajemennya, ada yang sudah punya staf dan ada pula yang belum. Jadi, saya sangat optimis sekali," jelas dia.
Dari beberapa UMKM yang telah diuji olehnya, ada yang memiliki potensi marketnya sangat baik, padahal usahanya masih baru, namun variannya luas sekali dari berbagai daerah.
"Kita ini punya kepentingan untuk membangun bisnis-bisnis yang menciptakan lapangan pekerjaan dan naik menjadi middle class," tandas Ligwina.
(Baca: 39 UMKM Hari Ini Presentasi di Depan Juri Oneintwenty)
Menurutnya, UMKM di luar Jawa perlu ada mentoring khusus, dan dibantu karena banyak punya ilmu, termasuk praktiknya sangat luas. "Makanya harus ada perhtian khusus ke daerah-daerah di luar Jawa, seperti yang sudah dilakukan oleh program Oneintwenty yang merambah UMKM luar Jawa," katanya saat ditemui Sindonews di Gedung Sindo, Jakarta, Minggu (5/4/2015).
Ligwina yang juga sebagai juri bagi peserta UMKM dalam gerakan wirausaha nasional Oneintwenty Movement ini menegaskan, UMKM di luar Jawa banyak ilmunya namun belum mengetahui kekurangannya. (Baca: Oneintwenty Movement Mampu Ciptakan Pebisnis Tangguh).
Menurutnya, UMKM sangat berpotensi menciptakan lapangan kerja, minimal tiga pekerja per UMKM, bahkan ada yang berpotensi menciptakan ratusan lapangan kerja dari UMKM yang mengikuti program Oneintwenty Movement.
Atas dasar itu, dia optimis bahwa program yang digagas oleh CEO Smartpreneur-Pro Indonesia Budi Isman ini sangat dibutuhkan para UMKM di seluruh Indonesia.
"Saya optimis dengan program ini, tapi masih banyak PR (pekerjaa rumah). UMKM yang mengikuti program ini, ada beberapa yang sudah bagus manajemennya, ada yang sudah punya staf dan ada pula yang belum. Jadi, saya sangat optimis sekali," jelas dia.
Dari beberapa UMKM yang telah diuji olehnya, ada yang memiliki potensi marketnya sangat baik, padahal usahanya masih baru, namun variannya luas sekali dari berbagai daerah.
"Kita ini punya kepentingan untuk membangun bisnis-bisnis yang menciptakan lapangan pekerjaan dan naik menjadi middle class," tandas Ligwina.
(Baca: 39 UMKM Hari Ini Presentasi di Depan Juri Oneintwenty)
(izz)
Explore More