Pertumbuhan Uang Beredar Naik 16,1%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan uang beredar (M2) pada Februari 2015 sebesar Rp4.230,7 triliun, naik 16,1% (yoy) dari 14,3% (yoy) dibanding bulan sebelumnya. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan kebutuhan likuiditas masyarakat yang juga mengalami peningkatan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan, perkembangan uang beredar tersebut bersumber dari pertumbuhan komponen uang beredar sempit (M1) dan uang kuasi yang meningkat.
Tercatat, uang beredar sempit menjadi Rp927,8 triliun, tumbuh 11,2% (yoy) dari 8,9% (yoy) dibandingkan pada bulan Januari 2015.
Sementara itu, uang kuasi tercatat sebesar Rp3.278,9 triliun atau meningkat 16% (yoy) menjadi 17,6% (yoy). "Pertumbuhan uang kuasi tersebut didukung meningkatnya simpanan masyarakat terutama dalam bentuk deposito di bank," ujar Tirta di Jakarta, Senin (6/4/2015).
Dia melanjutkan, meningkatnya pertumbuhan kredit perbankan dan ekspansi keuangan pemerintah pusat menjadi faktor yang mendorong akselerasi uang beredar. Tirta mengungkapkan, operasi keuangan pemerintah pusat mengalami ekspansi atau tumbuh dari 5,1% (yoy) menjadi 20,1% (yoy) pada Februari 2015.
Menurut Tirta, kegiatan ekspansi tersebut karena ada pengeluaran belanja subsidi pemerintah pusat, sementara realisasi penerimaan pajak masih rendah di awal tahun.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan, perkembangan uang beredar tersebut bersumber dari pertumbuhan komponen uang beredar sempit (M1) dan uang kuasi yang meningkat.
Tercatat, uang beredar sempit menjadi Rp927,8 triliun, tumbuh 11,2% (yoy) dari 8,9% (yoy) dibandingkan pada bulan Januari 2015.
Sementara itu, uang kuasi tercatat sebesar Rp3.278,9 triliun atau meningkat 16% (yoy) menjadi 17,6% (yoy). "Pertumbuhan uang kuasi tersebut didukung meningkatnya simpanan masyarakat terutama dalam bentuk deposito di bank," ujar Tirta di Jakarta, Senin (6/4/2015).
Dia melanjutkan, meningkatnya pertumbuhan kredit perbankan dan ekspansi keuangan pemerintah pusat menjadi faktor yang mendorong akselerasi uang beredar. Tirta mengungkapkan, operasi keuangan pemerintah pusat mengalami ekspansi atau tumbuh dari 5,1% (yoy) menjadi 20,1% (yoy) pada Februari 2015.
Menurut Tirta, kegiatan ekspansi tersebut karena ada pengeluaran belanja subsidi pemerintah pusat, sementara realisasi penerimaan pajak masih rendah di awal tahun.
(dmd)