Laba Samsung Electronics Turun 30,5%
A
A
A
SEOUL - Samsung Electronics membukukan laba yang lebih baik dibandingkan proyeksi analis pada kuartal I/2015.
Itu terjadi karena naiknya permintaan terhadap memory chip yang menutupi penurunan penjualan smartphone . Raksasa elektronik Korea Selatan (Korsel) itu memperkirakan meraih laba operasional 5,9 triliun won pada kuartal I/2015. Proyeksi ini turun 30,5% dari tahun lalu, tapi lebih tinggi dari proyeksi rata-rata analis sekitar 5,5 triliun won dan naik 11,5% dari kuartal sebelumnya.
”Penjualan tampaknya akan mencapai 47 triliun won, turun 12,4% dari tahun lalu,” ungkap pernyataan Samsung, dikutip kantor berita AFP . Pengumuman proyeksi laba ini muncul beberapa hari menjelang peluncuran smartphone terbaru Galaxy S6. Samsung berharap peluncuran model baru itu akan kembali memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar smartphone mengalahkan pesaing utamanya Apple yang kini menikmati besarnya penjualan iPhone 6. Beberapa pelacak pasar menyatakan, Apple dan Samsung bersaing ketat dalam penjualan smartphone global pada kuartal IV/2014. Ada pula yang menyatakan, Apple telah memperoleh kembali mahkota yang hilang karena direbut Samsung pada 2011.
Samsung mengalami penurunan laba sejak 2013 akibat meningkatnya kompetisi di pasar smartphone . Perusahaan Korsel itu menghadapi tantangan ganda dari Apple di pasar high-end dan perusahaanperusahaan China seperti Xiaomi dan Lenovo di pasar low-end dan menengah. Proyeksi Samsung kemarin itu muncul menjelang hasil yang telah diaudit yang akan dirilis setelah bulan ini. Meski demikian, belum ada data pendapatan bersih. Samsung juga tidak memberikan rincian laba setiap divisi.
Kendati demikian, para analis menyatakan kinerja laba yang lebih baik dibandingkan proyeksi itu terkait pada penjualan chip yang memberikan banyak keuntungan. Perusahaan itu memproduksi berbagai produk elektronik mulai dari chip hingga perangkat rumah tangga. Laba divisi semikonduktor naik 35,7% pada kuartal IV/2014. ”Upgrade terbaru sejumlah pabrik pembuatan chip Samsung juga membantu memangkas biaya produksi,” ungkap Song Myung-Sup, analis HI In-vestment & Securities.
”Penjualan masih di bawah proyeksi analis tapi laba naik, berarti perusahaan mendorong laba dengan mengurangi belanja dibandingkan menambah penjualan.” Sementara, harga saham Samsung turun 0,54% di bursa saham Seoul kemarin. Analis Hana Daetoo Securities Nam Dae-Jong menjelaskan, smartphone terbaru Galaxy S6 akan membantu memperbaiki posisi Samsung setelah produk sebelumnya, Galaxy S5, mendapat banyak kritik.
Syarifudin
Itu terjadi karena naiknya permintaan terhadap memory chip yang menutupi penurunan penjualan smartphone . Raksasa elektronik Korea Selatan (Korsel) itu memperkirakan meraih laba operasional 5,9 triliun won pada kuartal I/2015. Proyeksi ini turun 30,5% dari tahun lalu, tapi lebih tinggi dari proyeksi rata-rata analis sekitar 5,5 triliun won dan naik 11,5% dari kuartal sebelumnya.
”Penjualan tampaknya akan mencapai 47 triliun won, turun 12,4% dari tahun lalu,” ungkap pernyataan Samsung, dikutip kantor berita AFP . Pengumuman proyeksi laba ini muncul beberapa hari menjelang peluncuran smartphone terbaru Galaxy S6. Samsung berharap peluncuran model baru itu akan kembali memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar smartphone mengalahkan pesaing utamanya Apple yang kini menikmati besarnya penjualan iPhone 6. Beberapa pelacak pasar menyatakan, Apple dan Samsung bersaing ketat dalam penjualan smartphone global pada kuartal IV/2014. Ada pula yang menyatakan, Apple telah memperoleh kembali mahkota yang hilang karena direbut Samsung pada 2011.
Samsung mengalami penurunan laba sejak 2013 akibat meningkatnya kompetisi di pasar smartphone . Perusahaan Korsel itu menghadapi tantangan ganda dari Apple di pasar high-end dan perusahaanperusahaan China seperti Xiaomi dan Lenovo di pasar low-end dan menengah. Proyeksi Samsung kemarin itu muncul menjelang hasil yang telah diaudit yang akan dirilis setelah bulan ini. Meski demikian, belum ada data pendapatan bersih. Samsung juga tidak memberikan rincian laba setiap divisi.
Kendati demikian, para analis menyatakan kinerja laba yang lebih baik dibandingkan proyeksi itu terkait pada penjualan chip yang memberikan banyak keuntungan. Perusahaan itu memproduksi berbagai produk elektronik mulai dari chip hingga perangkat rumah tangga. Laba divisi semikonduktor naik 35,7% pada kuartal IV/2014. ”Upgrade terbaru sejumlah pabrik pembuatan chip Samsung juga membantu memangkas biaya produksi,” ungkap Song Myung-Sup, analis HI In-vestment & Securities.
”Penjualan masih di bawah proyeksi analis tapi laba naik, berarti perusahaan mendorong laba dengan mengurangi belanja dibandingkan menambah penjualan.” Sementara, harga saham Samsung turun 0,54% di bursa saham Seoul kemarin. Analis Hana Daetoo Securities Nam Dae-Jong menjelaskan, smartphone terbaru Galaxy S6 akan membantu memperbaiki posisi Samsung setelah produk sebelumnya, Galaxy S5, mendapat banyak kritik.
Syarifudin
(ars)