Tampil Cantik Dengan Fasad Minimalis

Rabu, 15 April 2015 - 10:18 WIB
Tampil Cantik Dengan Fasad Minimalis
Tampil Cantik Dengan Fasad Minimalis
A A A
Fasad merupakan wajah depan rumah yang bakal memberikan kesan pertama bagi yang melihat. Fasad bahkan dapat pula diartikan sebagai wujud keinginan penghuni yang sekilas berhubungan dengan karakter si penghuni.

Seperti tema lain pada fasad bangunan, dalam hal pengolahan fasad minimalis, kesesuaian dengan lingkungan, bentuk, warna, dan kombinasi material perlu dikedepankan. Hanya, pemberian point of interest dengan detail tertentu cenderung mengarah ke detail fungsional, bukan detail tempelan. Gaya minimalis sesuai dengan moto Mies van der Rohe, seorang arsitek dengan karya bernuansa minimalis setelah bermigrasi dari Jerman ke Amerika pasca- Perang Dunia II, yakni “Less is More”.

Moto itu dimaknai, sesuatu yang indah berawal dari keheningan komposisi bangunan yang polos tanpa detail dan menjadikan semuanya fungsional. Penggunaan ornamen tempelan merupakan hal yang dihindari. “Tentu prinsip ini merupakan prinsip yang baik, terutama untuk kondisi masa kini. Maintenance yang lebih minim, tentu juga menjadi pertimbangan. Namun, dalam penerapannya, pasti memiliki aplikasi yang berbeda,” kata arsitek Denny Indra.

Tidak jarang, banyak hunian menggunakan konsep fasad minimalis, namun pada penataan interiornya bercampur pula dengan gaya lain seperti etnik atau klasik. Hal-hal seperti ini lazim karena setiap pemilik rumah mempunyai hak untuk membuat hunian mereka menjadi homey dengan menambahkan barang-barang sesuai selera. Gaya minimalis sejatinya cocok dipergunakan mulai dari hunian mungil hingga yang berukuran besar.

Banyak juga pengembang yang mengangkat gaya ini pada proyek perumahan mereka. Rata-rata mereka mengombinasikannya dengan kebutuhan iklim tropis nan lembap sehingga menggunakan bentukan berkanopi untuk meminimalkan dampak panas dan tempias akibat curah hujan. Dengan begitu, gaya ini pantas diberi label tambahan, misalnya disebut tropis minimalis ataupun minimalis alam.

“Permainan maju-mundur bidang dan massa banyak dipergunakan sehingga fasad berkesan dinamis. Begitu pula penggunaan komposisi batang dengan material kayu, baik dalam tatanan horizontal maupun vertikal. Komposisi berirama juga bisa tampak dari paduan penggunaan material yang berkesan masif,” kata Denny.

Dalam hunian minimalis masa kini, pemberian sedikit paduan sering digunakan pada fasad. Biasanya paduan itu masih menggunakan warna-warna yang netral. Namun, masih ada pula warna yang bisa berfungsi sebagai point of interest untuk sebuah rumah dalam kawasan. Warna-warna minimalis yang sedang digemari ini kerap dipadupadankan dengan berbagai kombinasi material.

Pengolahan material, kombinasi penggunaan material yang berbeda, penggunaan tekstur, serta eksperimen penggunaan material juga kerap dijumpai. Material yang sama apabila ditampilkan secara kreatif bakal menciptakan kesan berbeda. Pemilihannya harus pula disesuaikan dengan iklim dan selera. Batu alam juga sering digunakan, namun pilih guratnya yang dapat mendukung kesan minimalis.

“Detail-detail khusus merupakan aksen pada keseluruhan bangunan. Sebaiknya ini merupakan detail fungsional dan memberikan kesan yang tidak monoton sehingga walaupun minim tetap bisa tampil berkesan,” tutur Denny.

Aprilia s andyna
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5384 seconds (0.1#10.140)