BI Dorong Ekspansi Kredit
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mendorong ekspansi kredit perbankan pada tahun ini. Berdasarkan pemantauan BI pada kuartal I/2015 pertumbuhan kredit masih di bawah perkiraan. Bahkan, beberapa indikator terkait dengan konsumsi dan investasi menunjukkan hal sama.
Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah mengatakan, pihaknya akan mengeluarkan serangkaian kebijakan untuk menggenjot pertumbuhan kredit tahun ini, seperti penggunaan Surat Utang Negara (SUN) bagi perbankan.
"Nanti akan kita coba keluarkan, misalnya apakah nanti kita memberikan ruang kepada bank untuk menggunakan surat utang yang sekarang ini sedang banyak peminatnya," ujar Halim kepada wartawan di Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Menurutnya, cara tersebut dapat meningkatkan kemampuan kredit dan menambah biaya bagi perbankan. Meskipun pada kuartal I pertumbuhan kredit diperkirakan melambat, namun BI akan mengupayakan pertumbuhan kredit sampai akhir 2015 bisa meningkat sekitar 15-17%.
Untuk mendukung pencapaian tersebut, BI akan segera mengkomunikasikan kebijakan makroprudensial yang lebih akomodatif. Hal ini dilakukan, antara lain melalui perluasan cakupan definisi simpanan dengan memasukkan surat-surat berharga yang diterbitkan bank dalam perhitungan LDR dalam kebijakan Giro Wajib Minimum atau GWM-LDR.
Kemudian, pemberian insentif berupa pelonggaran batas atas Loan to Deposite Ratio (LDR) bagi bank yang telah memenuhi kewajiban penyaluran kredit ke UMKM secara lebih awal.
Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah mengatakan, pihaknya akan mengeluarkan serangkaian kebijakan untuk menggenjot pertumbuhan kredit tahun ini, seperti penggunaan Surat Utang Negara (SUN) bagi perbankan.
"Nanti akan kita coba keluarkan, misalnya apakah nanti kita memberikan ruang kepada bank untuk menggunakan surat utang yang sekarang ini sedang banyak peminatnya," ujar Halim kepada wartawan di Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Menurutnya, cara tersebut dapat meningkatkan kemampuan kredit dan menambah biaya bagi perbankan. Meskipun pada kuartal I pertumbuhan kredit diperkirakan melambat, namun BI akan mengupayakan pertumbuhan kredit sampai akhir 2015 bisa meningkat sekitar 15-17%.
Untuk mendukung pencapaian tersebut, BI akan segera mengkomunikasikan kebijakan makroprudensial yang lebih akomodatif. Hal ini dilakukan, antara lain melalui perluasan cakupan definisi simpanan dengan memasukkan surat-surat berharga yang diterbitkan bank dalam perhitungan LDR dalam kebijakan Giro Wajib Minimum atau GWM-LDR.
Kemudian, pemberian insentif berupa pelonggaran batas atas Loan to Deposite Ratio (LDR) bagi bank yang telah memenuhi kewajiban penyaluran kredit ke UMKM secara lebih awal.
(dmd)