Naiknya Harga Emas Global Kerek Emas Antam
A
A
A
JAKARTA - Harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan hari ini naik Rp1.000/gram dan beli kembali (buyback) meningkat Rp2.000/gram setelah sebelumnya melemah. Naiknya harga ini terkereknya harga emas global.
Dilansir dari situs resmi Logammulia.com, Senin (20/4/2015), harga jual emas perseroan menjadi Rp547.000/gram dari sebelumnya Rp546.000/gram. Sementara harga buyback emas perseroan dari Rp485.000/gram menjadi Rp487.000/gram.
Adapun harga jual emas ukuran 2 gram dihargai Rp1.054.000, dengan harga per gram Rp527.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.563.000 dengan harga Rp521.000 per gram. Harga emas 4 gram senilai Rp2.072.000 dengan harga per gram Rp518.000.
Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.590.000 dengan harga per gram dihargai Rp518.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.130.000, dengan harga per gram Rp513.000.
Harga emas 25 gram Rp12.750.000 dengan harga per gram Rp510.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp25.450.000, dengan harga per gram Rp509.000.
Kemudian, harga emas 100 gram sebesar Rp50.850.000, dengan harga per gram Rp508.500. Harga emas 250 gram mencapai Rp127.000.000, dengan harga per gram Rp508.000. Emas ukuran 500 gram dihargai Rp253.800.000, dengan harga per gram Rp507.600.
Adapun emas global memperpanjang kenaikan karena melemahnya USD, meskipun data Amerika Serikat (AS) menunjukkan inflasi menunjukkan pertubuhan, yang bisa mendorong Federal Reserve menaikkan suku bunganya lebih awal.
Dikutip dari Reuters, spot emas naik 0,1% menjadi USD1.205,51/ons pada pukul 0035 GMT, setelah naik 0,6% pada akhir pekan lalu. Data Jumat menunjukkan harga konsumen AS meningkat pada Maret di tengah meningkatnya harga bensin dan biaya perumahan.
Tanda-tanda kenaikan suku bunga lebih awal biasanya mengirimkan harga emas lebih rendah. Namun, melemahnya USD memberikan dorongan terhadap harga emas.
USD melemah terhadap mata uang utama dunia pada Senin pagi setelah turun hampir 2% pada pekan lalu. Sedangkan kepemilikan di SPDR Gold Trust naik 0,41% menjadi 739,07 ton pada akhir pekan lalu.
Di sisi lain, investor menunggu hasil pertemuan Fed untuk mengetahui tentang waktu kenaikan suku bunga. Pasar juga mengamati perkembangan di China.
Dilansir dari situs resmi Logammulia.com, Senin (20/4/2015), harga jual emas perseroan menjadi Rp547.000/gram dari sebelumnya Rp546.000/gram. Sementara harga buyback emas perseroan dari Rp485.000/gram menjadi Rp487.000/gram.
Adapun harga jual emas ukuran 2 gram dihargai Rp1.054.000, dengan harga per gram Rp527.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.563.000 dengan harga Rp521.000 per gram. Harga emas 4 gram senilai Rp2.072.000 dengan harga per gram Rp518.000.
Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.590.000 dengan harga per gram dihargai Rp518.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.130.000, dengan harga per gram Rp513.000.
Harga emas 25 gram Rp12.750.000 dengan harga per gram Rp510.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp25.450.000, dengan harga per gram Rp509.000.
Kemudian, harga emas 100 gram sebesar Rp50.850.000, dengan harga per gram Rp508.500. Harga emas 250 gram mencapai Rp127.000.000, dengan harga per gram Rp508.000. Emas ukuran 500 gram dihargai Rp253.800.000, dengan harga per gram Rp507.600.
Adapun emas global memperpanjang kenaikan karena melemahnya USD, meskipun data Amerika Serikat (AS) menunjukkan inflasi menunjukkan pertubuhan, yang bisa mendorong Federal Reserve menaikkan suku bunganya lebih awal.
Dikutip dari Reuters, spot emas naik 0,1% menjadi USD1.205,51/ons pada pukul 0035 GMT, setelah naik 0,6% pada akhir pekan lalu. Data Jumat menunjukkan harga konsumen AS meningkat pada Maret di tengah meningkatnya harga bensin dan biaya perumahan.
Tanda-tanda kenaikan suku bunga lebih awal biasanya mengirimkan harga emas lebih rendah. Namun, melemahnya USD memberikan dorongan terhadap harga emas.
USD melemah terhadap mata uang utama dunia pada Senin pagi setelah turun hampir 2% pada pekan lalu. Sedangkan kepemilikan di SPDR Gold Trust naik 0,41% menjadi 739,07 ton pada akhir pekan lalu.
Di sisi lain, investor menunggu hasil pertemuan Fed untuk mengetahui tentang waktu kenaikan suku bunga. Pasar juga mengamati perkembangan di China.
(rna)