BNI Tingkatkan Penyaluran KPR

SEMARANG - Bank BNI Wilayah Semarang meningkatkan target pembiayaan perumahan atau kredit kepemilikan rumah (KPR) melalui BNI Griya sebesar Rp2,6 triliun.

Reni Tri Ekawati, head of consumer and retail BNI Wilayah Semarang optimistis pada tahun ini pembiyaan perumahan akan mengalami pertumbuhan baik. “Tahun lalu (2014) pembiayaan perumahan sedikit mengalami penurunan, dan sampai awal tahun ini juga belum bergairah. Namun, kami optimis tahun ini akan tumbuh lebih baik,” ujarnya, Selasa (21/4/2015).

Dia menjelaskan pembiayaan KPR melalui BNI Griya saat ini masih mendominasi penyaluran kredit, yakni mencapai 80%. Sisanya adalah kredit tanpa agunan dan BNI Wirausaha.

BNI Griya selain menyalurkan KPR untuk rumah baru juga untuk pembiayaan rumah bekas maupun ruko. “Untuk rumah baru rata-rata yang kita biayai dengan harga di kisaran Rp300-500 juta, sedangkan untuk rumah second rata-rata Rp500 ke atas. Namun, bukan berarti tidak melayani pembiayaan di bawah harga itu. Kita juga membiayai perumahan FPLL. Memang jumlahnya tidak terlalu banyak,” terangnya.

Menurut Reni, untuk semakin menggairahkan pembiayaan perumahan, berbagai upaya dilakukan BNI. Salah satunya menggandeng agen-agen properti yang ada di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Melalui langkah ini, diharapkan dapat bersinergi satu dengan yang lain dan dapat menjalin kerja sama yang baik. “Dalam program ini kita menawarkan program menarik yaitu BNI Rejeki Aplikasi. Di mana BNI memberikan apresiasi kepada sales properti berupa tour ke Turki dan ke Australia serta hadiah lainnya, berdasarkan kontribusi bokingnya,” ujar Reni.

BNI memberikan juga pricing khusus untuk BNI Griya dengan suku bunga 9,5% fix 1 tahun. Selain itu, BNI Griya Bebas yakni bebas untuk provisi dan administrasi serta tidak ada penalti untuk pelunasan sebelum jatuh tempo.

Sementara itu, pada peringatan Hari Kartini, BNI memberikan apresiasi kepada nasabah perempuan yang datang ke Bank BNI dengan memberikan gift menarik. Tidak hanya itu, seluruh petugas BNI di wilayah Jateng dan DIY dalam memberikan pelayanan mengenakan pakaian adat.