Dow dan S&P Berakhir Terkoreksi, Nasdaq Dekati Rekor
A
A
A
NEW YORK - Indeks Dow Jones dan S&P 500 pada perdagangan Selasa waktu setempat berakhir terkoreksi, sementara Nasdaq ditutup mendekati rekor tertinggi karena merger perusahaan biotek.
Saham Travelers (TRV.N), DuPont (DD.N) dan IBM (IBM.N)membebani indeks Dow Jones. DuPont melaporkan penjualan yang lebih rendah di semua bisnis dan menguatnya USD.
IBM juga menyebutkan, efek mata uang berefek pada menurunnya pendapatan perusahaan. Saham DuPont mengakhiri sesi anjlok 2,95% menjadi USD70,69 dan IBM turun 1,14% menjadi USD164,26.
Sementara saham Travelers berakhir turun 4,01% karena melemahnya kinerja perusahaan.
Musim laporan keuangan kuartal I tahun ini berayun, dengan hampir 73% emiten di indeks S&P 500 yang telah melaporkan membukukan laba bersih di atas ekspektasi, tetapi hanya 42,2% memukul ekspektasi pendapatan.
Menguatnya USD karena telah merugikan perusahaan multinasional AS, termasuk perusahaan-perusahaan teknologi, seperti Facebook (FB.O), Google (GOOGL.O), Qualcomm (QCOM.O) dan Microsoft (MSFT.O). Mereka diperkirakan akan melaporkan kinerjanya pekan ini.
"Ada banyak cross pada laba. Apakah kita di margin puncak? Apakah kita akan terus atau mungkin akan terjadi pelemahan? Orang cukup memusatkan perhatiannya pada hal itu," kata Kepala Investasi di Kirr Marbach & Co Mark Foster seperti dilansir dari Reuters, Rabu (22/4/2015).
USD telah naik hampir 9% sejak awal tahun terhadap sejumlah mata uang utama dunia, menyakiti perusahaan berorientasi ekspor.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 85,34 poin atau 0,47% menjadi berakhir pada 17.949,59; indeks S&P 500 kehilangan 3,11 poin atau 0,15% ke 2.097,29; sedangkan Nasdaq Composite bertambah 19,50 poin atau 0,39% ke 5.014,10.
Sekitar 5,9 miliar saham ditransaksikan di bursa AS, di bawah rata-rata harian bulanan sebanyak 6,2 miliar lembar saham.
Saham Travelers (TRV.N), DuPont (DD.N) dan IBM (IBM.N)membebani indeks Dow Jones. DuPont melaporkan penjualan yang lebih rendah di semua bisnis dan menguatnya USD.
IBM juga menyebutkan, efek mata uang berefek pada menurunnya pendapatan perusahaan. Saham DuPont mengakhiri sesi anjlok 2,95% menjadi USD70,69 dan IBM turun 1,14% menjadi USD164,26.
Sementara saham Travelers berakhir turun 4,01% karena melemahnya kinerja perusahaan.
Musim laporan keuangan kuartal I tahun ini berayun, dengan hampir 73% emiten di indeks S&P 500 yang telah melaporkan membukukan laba bersih di atas ekspektasi, tetapi hanya 42,2% memukul ekspektasi pendapatan.
Menguatnya USD karena telah merugikan perusahaan multinasional AS, termasuk perusahaan-perusahaan teknologi, seperti Facebook (FB.O), Google (GOOGL.O), Qualcomm (QCOM.O) dan Microsoft (MSFT.O). Mereka diperkirakan akan melaporkan kinerjanya pekan ini.
"Ada banyak cross pada laba. Apakah kita di margin puncak? Apakah kita akan terus atau mungkin akan terjadi pelemahan? Orang cukup memusatkan perhatiannya pada hal itu," kata Kepala Investasi di Kirr Marbach & Co Mark Foster seperti dilansir dari Reuters, Rabu (22/4/2015).
USD telah naik hampir 9% sejak awal tahun terhadap sejumlah mata uang utama dunia, menyakiti perusahaan berorientasi ekspor.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 85,34 poin atau 0,47% menjadi berakhir pada 17.949,59; indeks S&P 500 kehilangan 3,11 poin atau 0,15% ke 2.097,29; sedangkan Nasdaq Composite bertambah 19,50 poin atau 0,39% ke 5.014,10.
Sekitar 5,9 miliar saham ditransaksikan di bursa AS, di bawah rata-rata harian bulanan sebanyak 6,2 miliar lembar saham.
(rna)